4 Hal Penting yang Harus Diketahui tentang Memanasnya Situasi Politik di Malaysia Saat Ini
4 Hal Penting yang Harus Diketahui tentang Memanasnya Situasi Politik di Malaysia Saat Ini
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi yang berkuasa di Malaysia saat ini, Pakatan Harapan telah runtuh pada Senin (24/2/2020).
Pecah kongsi terjadi setelah perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengujutkan negara dengan pengumuman pengunduran dirinya.
Sang raja menerima surat pengunduran diri Mahathir, namun juga menunjuknya sebagai perdana menteri sementara sebelum perdana menteri yang baru terpilih.
Malaysia kini dalam kondisi menegangkan dan rumit karena partai oposisi berusaha membuat kesepakatan dengan pemerintah.
Baca: Sejarah Hubungan Politik Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, Dulu Pernah Bersatu Sekarang Tak Tentu
Seperti yang dirangkum dari The Guardian, inilah hal-hal penting yang harus diketahui tentang politik Malaysia saat ini:
1. Apa alasan Mahathir mengundurkan diri?
Mahathir tidak memberikan alasan jelas atas pengunduran dirinya.
Disebut ada ketegangan lama dalam aliansi yang berkuasa, Pakatan Harapan yang mencoba menggagalkan kemitraan dan kesepakatan antara Mahathir dan Anwar Ibrahim.
Mahathir dan Anwar telah berselisih selama puluhan tahun, tetapi mereka mendadak bersatu menjelang pemilihan umum 2018 untuk menggulingkan pemerintah Najib Razak, yang terjerat dalam sengketa korupsi 1MDB.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Mahathir berjanji akan menyerahkan jabatannya sebagai perdana menteri kepada Anwar di tengah-tengah.
Namun, Mahathir menolak untuk menetapkan tanggal pasti kapan ia menyerahkan jabatannya kepada Anwar.
Persaingan antara dua faksi politisi mulai muncul pada hari Minggu (23/2/2020), ketika pendukung Mahathir dikabarkan bertemu dengan partai oposisi yang terlibat dalam skandal 1MDB untuk membahas pembentukan aliansi baru.
Pada hari Senin (24/2/2020), Anwar berkata bahwa Mahathir sempat berbicara dengannya.
Anwar percaya bahwa Mahathir tidak akan bekerja sama dengan mereka-mereka yang terlibat dengan rezim masa lalu, Barisan Nasional.