Polemik Mundur dari Kerajaan Inggris Masih Berlangsung, Pangeran Harry: Panggil Saja Aku Harry
Pangeran berbicara di acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre pada hari Rabu (26/2/2020).
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
Sekitar 100 orang dari industri pariwisata dan perjalanan diundang untuk bergabung dalam pertemuan puncak tersebut.
Murka Ayah Meghan Markle
Diberitakan sebelumnya, Hingga Ratu Elizabeth II melarang pasangan Duke dan Duchess menggunakan merek royal mereka, Sussex.
Di mana melarang mereka menggunakan kata 'Royal' untuk keuntungan finansial, saat mundur dari kerajaan dan berada di luar Inggris.
Menanggapi hal tersebut, Pangeran Harry dan Meghan Markle memberikan suatu pernyataan resmi.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web Sussex Royal, Pangeran Harry dan Meghan Markle menerima soal perintah Ratu Elizabeth.
Mereka akan membuang branding Sussex Royal mulai akhir bulan depan, namun juga menyelipkan suatu pernyataan baik Ratu maupun Pemerintah Inggris tidak memiliki kata "kerajaan" di seluruh dunia.
Pernyataan itu berbunyi:
"Sementara Duke dan Duchess fokus pada rencana untuk mendirikan organisasi nirlaba baru, mengingat aturan khusus Pemerintah Inggris seputar penggunaan kata Royal, maka telah disepakati bahwa organisasi nirlaba mereka, ketika diumumkan musim semi ini, tidak akan bernama Sussex Royal Foundation."
"Sementara tidak ada yurisdiksi oleh Monarki atau Kantor Kabinet atas penggunaan kata 'Kerajaan' di luar negeri, Duke dan Duchess of Sussex tidak berniat untuk menggunakan 'SussexRoyal' di wilayah mana pun pasca Musim Semi 2020."
Murka soal pernyataan Duke dan Duchess of Sussex, Ayah Meghan Markle mengungkapkan kemarahannya atas pernyataan pasangan itu.
Baca: Meghan Markle-Pangeran Harry Bakal Untung Miliaran hingga 3 Kali Lipat dari Kekayaan Beckham
Thomas Markle mengecam Meghan dan Harry karena disebut "menghina" sang Ratu atas pernyataan mereka soal Sussex Royal mereka.
"Saya sangat marah dengan Harry dan Meghan sekarang," terang Thomas Markle, dilansir dari The Sun, Rabu (26/2/2020).
"Mereka tidak memiliki hak untuk berbicara dengan Ratu seperti cara mereka berbicara dengannya. Saya pikir itu merupakan penghinaan bagi Ratu dan orang-orang Inggris."