Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meliburkan Sekolah Akibat Corona Dianggap Justru Berbahaya, Ini Alasannya

Berbeda dengan DKI Jakarta, Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA tetap akan dilakukan sesuai jadwal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Meliburkan Sekolah Akibat Corona Dianggap Justru Berbahaya, Ini Alasannya
KOMPAS.com/ Karnia Septia
Ilustrasi 

Para manula adalah mereka yang paling rentan menderita gejala serius dan yang paling mungkin meninggal.

Profesor Booy mengatakan, jika anak-anak sakit, seharusnya mereka tidak dirawat oleh kakek-nenek mereka.

"Jika memungkinkan, sebaiknya ada salah satu dari orangtua bekerja dari rumah, atau penjaga alternatif lainnya," katanya.

Berdampak pada tenaga medis

Menutup sekolah secara keseluruhan juga dapat berdampak pada kemampuan tenaga kesehatan untuk memberikan perawatan medis, ketika itu sangat dibutuhkan.

"Jika Anda memiliki sekolah di mana sejumlah besar orang tua adalah petugas kesehatan dan mereka harus mengambil cuti untuk merawat anak-anak mereka, maka unit perawatan intensif dapat berakhir di bawah tekanan yang jauh lebih besar," kata Profesor Booy.

Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang bergulat dengan cara mengelola penutupan sekolah dan masih memungkinkan tenaga kerja kesehatan berjalan dengan baik

Tehan mengatakan itu adalah alasan utama sekolah masih tetap buka di Australia untuk saat ini.

BERITA TERKAIT

Sampai kapan sekolah di Australia tetap buka?

Pemerintah Australia belum memutuskan untuk meliburkan massal sekolah, meski status tanggap darurat virus corona sudah diberlakukan. (Shutterstock)
Kabinet Nasional yang baru dibentuk akan meninjau kembali kebijakan soal sekolah ini pada hari Jumat mendatang.

Jika angka-angka terkait wabah ini sudah mulai naik tajam, saran dan kebijakan soal sekolah dapat berubah.

Tehan mengatakan keputusan akan dibuat oleh para ahli daripada politisi.

"Mereka adalah orang-orang yang memiliki keahlian dalam hal perencanaan pandemi dan saran merekalah yang akan didengar oleh baik pemerintah federal dan pemerintah negara bagian," katanya.

Pihak berwenang Australia memperkirakan ancaman virus corona akan berlangsung setidaknya selama enam bulan.

Penutupan sekolah akan menjadi ukuran jarak sosial yang ekstrem dan bagian dari amunisi rencana cadangan pemerintah.

"Semua skenario kemungkinan telah dirancang dalam sebuah perencanaan dan Australia telah bersiap sejak akhir Januari lalu. Kita telah menjalankan rencana tersebut, serta akan terus menjalankannya," kata Tehan.

Penutupan sekolah saat ini digunakan sebagai bagian dari rencana penguncian yang lebih luas di seluruh Eropa, yang merupakan pusat virus baru.

Sekitar 30 negara telah menerapkan penutupan sekolah nasional, melibatkan 400 juta anak-anak, dan sekitar 20 negara melakukan penutupan lokal di beberapa bagian negara mereka.

Meskipun dihantam keras oleh COVID-19, Belgia, Prancis, dan Swiss adalah negara terakhir yang menutup.

Sementara sebagian besar negara bagian di Jerman memilih tetap menjalankan proses belajar-mengajar seperti biasa.

Republik Irlandia menutup sekolah sebelum tetangganya di Irlandia Utara. Irlandia Utara sekarang mengumumkan penutupan sekolah ini mungkin akan berlangsung selama 16 minggu. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas