Profil Vladimir Putin Presiden Rusia Saat Ini, Berikut Biografi dan Karier Politiknya
Profil Lengkap Vladimir Putin Presiden Rusia Saat Ini, Berikut Biografi dan Karier Politiknya dalam memimpin negara Rusia kelahiran 7 Oktober 195
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini nama Vladimir Putin yang tak lain Presiden Rusia saat ini, kembali menjadi perbincangan.
Pasalnya telah beredar kabat Vladimir Putin melepaskan 800 ekor singa untuk mencegah orang keluar rumah di tengah pandemi global Covid-19.
Namun setelah ditelusuri, kabar tersebut adalah hoaks.
Untuk mengenal lebih sosok Presiden Rusia Vladimir Putin, simak profil lengkap dan perjalanan karier yang Tribunnews kutip dari en.wikipedia.org:
Biografi Vladimir Putin
Memiliki nama lengkap Vladimir Vladimirovich Putin lahir di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Uni Soviet yang sekarang menjadi Saint Petersburg, Federasi Rusia pada 7 Oktober 1952.
Baca: HOAKS: Viral di Media Sosial Vladimir Putin Lepas 800 Singa untuk Cegah Orang Keluar Rumah
Vladimir Putin merupakan anak dari pasangan Vladimir Spiridonovich Putin dan Maria Ivanovna Putina.
Memiliki dua kakak yakni Viktor dan Albert, lahir pada pertengahan 1930an.
Albert meninggal saat masih bayi, dan Viktor meninggal karena difteria saat Pengepungan Leningrad pada Perang Dunia II.
Ibu Putin, Maria Ivanovna Putina seorang buruh pabrik, dan ayahnya, Vladimir Spiridonovich Putin adalah seorang konskrip dalam Angkatan Laut Soviet, bertugas dalam armada submarinir pada awal 1930an.
Putin telah menjadi Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012.
Sebelumnya, Putin menjadi Perdana Menteri dari 1999 sampai 2000, Presiden dari 2000 sampai 2008, dan kembali menjadi Perdana Menteri dari 2008 sampai 2012.
Pendidikan Vladimir Putin
Pada 1 September 1960, Putin masuk Sekolah No 193 di Gang Baskov, dekat rumahnya.
Kemudian ia belajar bahasa Jerman di SMA Saint Petersburg 281.
Pada 1970, Putin belajar hukum di Universitas Negeri Leningrad yang sekarang bernama Universitas Negeri Saint Petersburg dan lulus pada 1975 dngan Tesis berjudul 'The Most Favored Nation Trading Principle in International Law'.
Baca: Pakar Kritik Angka Infeksi Covid-19 Rusia Rendah
Baca: Ini Resep Jitu Presiden Vladimir Putin Redam Wabah Virus Corona di Rusia
Karier KGB
Pada tahun 1975, Putin bergabung dengan Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) dan dilatih di sekolah KGB ke-401 di Okhta, Leningrad.
Setelah pelatihan, ia bekerja di Direktorat Kepala Kedua (kontra-intelijen), sebelum ia dipindahkan ke Direktorat Kepala Pertama, yang bertugas memantau orang asing dan pejabat konsuler di Leningrad.
Pada September 1984, Putin dikirim ke Moskow untuk pelatihan lebih lanjut di Yuri Andropov Red Banner Institute.
Setelah keruntuhan pemerintahan Komunis Jerman Timur, Putin kembali ke Leningrad pada awal 1990.
Karier Politik
1990–1996: administrasi Saint Petersburg
Pada Mei 1990, Putin diangkat sebagai penasihat urusan internasional Walikota Leningrad Anatoly Sobchak.
Putin mengundurkan diri dari KGB pada 1991, setelah kudeta terhadap Mikhail Gorbachev, karena ia tidak setuju dengan apa yang telah terjadi dan tidak ingin menjadi bagian dari intelijen dalam pemerintahan baru.
1996–1999: Awal karir Moskow
Pada bulan Juni 1996, Sobchak kehilangan upayanya untuk dipilih kembali di Saint Petersburg, sehingga Putin pindah ke Moskow dan diangkat sebagai Wakil Kepala Departemen Manajemen Properti Presidensial.
Putin diangkat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan Pertama untuk daerah, menggantikan Viktoriya Mitina pada 25 Mei 1998
Sementara pada 15 Juli, Putin diangkat sebagai kepala komisi untuk persiapan perjanjian tentang pembatasan kekuasaan daerah dan pusat federal yang melekat pada presiden, menggantikan Sergey Shakhray.
Pada 9 Agustus 1999, Putin diangkat sebagai salah satu dari tiga Wakil Perdana Menteri Pertama, dan kemudian pada hari itu, ditunjuk sebagai Perdana Menteri Pemerintah Federasi Rusia oleh Presiden Yeltsin.
Yeltsin juga mengumumkan bahwa ia ingin melihat Putin sebagai penggantinya.
Kemudian pada hari yang sama, Putin setuju untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
1999–2000: Penjabat presidensi
Pada 31 Desember 1999, Yeltsin tiba-tiba mengundurkan diri dan, menurut Konstitusi Rusia.
Pengunduran diri Yeltsin mengakibatkan pemilihan presiden diadakan dalam waktu tiga bulan, pada tanggal 26 Maret 2000, Putin menang di babak pertama dengan 53 persen suara.
2000–2004: Masa jabatan presiden pertama
Putin dilantik menjadi presiden untuk pertama kalinya pada 7 Mei 2000.
2004-2008: Masa jabatan presiden kedua
Pada 14 Maret 2004, Putin terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya dengan mendapatkan 71 persen suara.
2008-2012: Premiership kedua
Putin dilarang dari masa jabatan ketiga berturut-turut oleh Konstitusi.
Hanya sehari setelah menyerahkan kepresidenan ke Medvedev, Putin diangkat sebagai Perdana Menteri Rusia, mempertahankan dominasi politiknya.
Pada Kongres Rusia Bersatu di Moskow pada 24 September 2011, Medvedev secara resmi mengusulkan agar Putin mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2012.
2012–2018: Masa jabatan presiden ketiga
Pada 24 September 2011, ketika berbicara di kongres partai Rusia Bersatu, Medvedev mengumumkan bahwa ia akan merekomendasikan partai untuk mencalonkan Putin sebagai kandidat presiden.
Pada tanggal 4 Maret 2012, Putin memenangkan pemilihan presiden Rusia tahun 2012 di babak pertama, dengan 63,6 persen suara.
Sebelumnya, diwartakan Tribunnews, melansir Latestly, belum lama ini banyak unggahan di media sosial mengklaim Presiden Rusia, Vladimir Putin melepas 800 singa dan harimau di seluruh Rusia untuk menghentikan orang keluar rumah.
Foto tersebut beredar di Facebook Twitter, Whatsapp, dan platfrom lainnya.
"Vladimir Putin memberi Rusia dua pilihan," tulis satu di antara pengguna Twitter Muhammad Ahmed.
"Anda tinggal di rumah selama dua minggu atau masuk penjara selama lima tahun," tambahnya.
"Tidak ada jalan tengan. Rusia, Vladimir Putin telah menjatuhkan 800 harimau dan singa di seluruh negara untuk mendorong orang agar tetap di rumah," papar tulisan tersebut.
"Tetap aman semuanya," ucap pengguna Twitter tersebut.
Lebih lanjut, klaim tersebut dinyatakan hoaks.
Tim pemeriksa fakta dari Latesly menemukan bahwa gambar singa yang berada di jalanan viral pada 2016 lalu.
Unggahan tersebut juga sempat diberitakan oleh Daily Mail.
Gambar yang menunjukkan singa tersebut berkeliaran sudah beredar tahun 2016 di Afrika Selatan.
(Tribunnews.com/Fajar/Andari Wulan Nugrahani)