Cara Orang-orang Kaya Asia Karantina Diri Saat Corona, Pilih Liburan di Pulau Pribadi
Muncul pertama kali di Kota Wuhan, China, wabah virus corona kini telah menyebar ke lebih dari 190 negara.
Editor: Hasanudin Aco
Pulau-pulau paling diburu orang kaya Asia
"Banyak pihak yang sudah menyatakan ketertarikan. Situasi di dunia seperti sekarang berarti munculnya tekad, niat, dan motivasi bagi mereka untuk menemukan tempat yang aman dan terlindungi bagi mereka sendiri dan keluarga," kata dia.
"Selain itu dari segi investasi keuangan, pulau pribadi tentu saja akan menjadi investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga. Bagi sebagian pembeli, ini adalah penanda kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan keluarga," kata dia lagi.
Karena kekhawatiran akan virus corona, banyak pembeli mencari pulau-pulau yang bisa dimiliki di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa pulau di Benua Amerika yang kini jadi favorit incaran orang kaya Asia.
"Sudah ada peningkatan minat terhadap pulau-pulau bebas dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Karibia dan Amerika Tengah," ujar CEO Private Island Inc, Chris Krolow.
Private Island Inc merupakan perusahaan properti yang berbasis di Ontario dan jadi pemilik dari Gladden Private Island, sebuah resort besar di Atol Barrier, Belize, Laut Karibia, yang disewakan seharga 3.695 per malam.
"Pembeli dari Asia adalah investor yang hati-hati. Mereka mencari tempat persembunyian untuk bisa digunakan sendiri dan juga di suatu tempat yang bisa mendatangkan uang di masa depan. Terlepas apakah nantinya mereka akan mengembangkannya atau menjualnya kembali," kata Krolow.
Perusahaan milik Krolow mencantumkan hampir 700 properti yang bisa dijual, mulai dari pulau seluas 2,5 hektar di Nova Scotia yang dihargai 59.000 dollar AS, hingga pulau dengan luas 9 hektar di Kepulauan Solomon yang dibanderol 25 juta dollar AS.
Perubahan iklim jadi masalah risiko bagi para calon pemilik pulau pribadi. Meski pemanasan global jadi ancaman bagi semua properti yang berada di pesisir.
Calon pembeli biasanya akan mempertimbangkan kemudahan akses dengan memperhitungkan jarak dari daratan dan cuaca. Lalu sumber air minum, dan peraturan pemerintah setempat.
Risiko-risiko ini yang mendorong para crazy rich Asian lebih senang membeli pulau pribadi yang sudah dikembangkan Krolow.
Selain itu, menurut Farhad Vladi, pemilik Vladi Private Island dari Hamburg Jerman, masalah imigrasi juga jadi pertimbangn lain.
Banyak pelanggan Vladi berasal dari Asia yang akhirnya membeli pulau privat di Selandia Baru, Karibia, Skotlandia, dan Maladewa. Tetapi dari sekian negara-negara itu, Panama jadi favorit orang kaya China karena kemudahan persyaratan.
"Walaupun pulau-pulau terisolasi dan relatif aman, mereka jarang sepenuhnya mandiri. Jadi pemilik pulau harus ingat, bahwa mereka juga harus berhubungan dengan dunia luar dari waktu ke waktu," terang Vladi.
Pulau-pulau yang dijual di situs Vladi banyak berada di Round Island di Kanada yang harganya sekitar 55.000 dollar AS.
Kemudian pulau-pulau yang ada di Pumpkin Key di Florida yang harganya mencapai 95 juta dollar AS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Karantina ala Crazy Rich Asian saat Corona: Pelesiran ke Pulau Pribadi"