Kuba Kirim 593 Pekerja Medis ke 14 Negara yang Alami Krisis Pandemi Virus Corona
Kuba telah mengirim 593 pekerja medis ke 14 negara dalam pertempuran mereka melawan pandemi virus corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
Kuba mengembangkan sistem layanan kesehatan publiknya, dengan fokus pada perawatan primer dan pencegahan.
Kuba juga fokus pada membangun program penjangkauan internasional yang menurut Yaffe didasarkan pada solidaritas dan ditawarkan secara gratis hingga awal 2000-an.
Setelah Hugo Chavez berkuasa di Venezuela , Kuba mulai mengirim staf medis dan pendidik untuk membantu revolusi Bolivariannya.
Sebagai imbalannya, Havana mulai membeli minyak Venezuela dengan harga di bawah harga pasar.
Sekitar 30.000 pekerja medis Kuba dikirim dalam 10 tahun pertama program "Minyak untuk Dokter".
"Itu ketika Venezuela berkata, 'Kita bisa membayar untuk ini', bahwa kemungkinan Kuba menggunakan ekspor profesional medis sebagai sumber pendapatan untuk negara berkembang," kata Yaffe.
Misi Medis Permanen Kuba
Kuba kemudian mendirikan misi medis permanen di sejumlah negara, termasuk Afrika Selatan, Brasil, Ekuador, Qatar, dan lainnya, yang akan membayar dalam mata uang keras untuk mereka.
Selama 50 tahun terakhir, diperkirakan antara 135.000 dan 400.000 dokter Kuba telah dikirim ke luar negeri.
Baca Juga: Baru Sadar Risiko Covid-19, Donald Trump Sebut Salah Besar Bandingkan Virus Corona dengan Flu Biasa
Kuba Memiliki Sistem Pengawasan Epidemiologi
Menurut peneliti senior di Institut Kesehatan Publik Nasional Meksiko, Dr Octavio Gomez Dantes, meski pun mengalami kesulitan, ia menganggap sistem perawatan kesehatan Kuba disiapkan untuk wabah virus corona
"Kuba memiliki sistem pengawasan epidemiologi yang sangat baik," katanya.
Yeffe juga yakin bahwa Kuba dapat mengatasi epidemi, karena telah terbukti mampu memobilisasi sumber daya nasional dan penduduknya selama bencana alam dan keadaan darurat kesehatan.
"Mereka tidak memiliki masalah yang dimiliki oleh (Perdana Menteri Inggris-red) Boris Johnson dan Trump (Presiden AS Donald Trump-red)" katanya, "yaitu tanggapan kesehatan masyarakat mengganggu kepentingan pribadi dan proses menghasilkan laba . "
Update Covid-19 Global, Rabu 1 April 2020
Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus bertambah untuk berbagai negara di dunia.
Setidaknya virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di lebih dari 200 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.
Melansir data worldmeters, hingga Rabu (1/4/2020) pukul 19.55 WIB, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 872.972
Sementara untuk korban meninggal total ada 43.275 kasus kematian akibat Covid-19.
Kendati demikian tercatat sebanyak 184,594 yang dinyatakan berhasil sembuh.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)