Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Afrika Bergegas Cari Klorokuin di Tengah Pandemi Virus Corona

Orang Afrika bergegas mencari klorokuin, obat anti-malaria yang sempat diklaim Presiden AS Donald Trump memungkinkan mengobati virus corona.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Orang Afrika Bergegas Cari Klorokuin di Tengah Pandemi Virus Corona
GERARD JULIEN / AFP
Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona. 

Profesor di Rumah Sakit Fann Dakar angkat bicara pada Kamis (2/4/2020).

Moussa Seydi mengatakan, sekira setengah dari orang yang terinfeksi di Senegal sudah diberi resep hydroxuchloroquine.

Setiap pasien, katanya, tanpa pengecualian, direkomendasikan untuk menerima obat tersebut.

Lebih jauh, di Republik Demokratik Kongo, Presiden Felix Tshisekedi pekan lalu, mendesak agar Klorkuin segera diproduksi dalam skala besar.

Afrika Selatan telah mengatakan akan bergabung dengan uji coba berskala besar.

Satu di antara perusahaan farmasi terbesar di negara itu telah berjanji untuk menyumbangkan setengah juta pil ke otoritas kesehatan.

Sekalipun efektivitas obat-obatan terhadap virus corona tetap untuk saat ini tidak terbukti, kekhawatiran tentang mengamankannya sudah cukup.

Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan!
Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan! (Freepik)
Berita Rekomendasi

Pernah Jadi Benua Terparah Terkena HIV

Dua dekade lalu, Afrika, benua yang paling parah terkena HIV.

Afrika adalah benua yang terakhir dalam antrean mendapatkan obat AIDS baru ketika pengobatan muncul dari laboratorium.

"Jika ternyata klorokuin efektif, Afrika, yang mengimpor sebagian besar obat-obatannya, mungkin tidak akan menjadi prioritas bagi industri [farmasi]," kata Profesor Yap Boum dari Epicenter Afrika, cabang penelitian dari badan amal medis Medecins Sans Frontieres.

Prancis telah memberlakukan larangan ekspor klorokuin dan Maroko telah meminta kembali semua persediaan obat.

"Anda tidak akan menemukannya di apotek di Yaounde, semua orang kehabisan stok," kata Boum, merujuk pada ibukota Kamerun.

Baca: Tegaskan Belum Ada Obat untuk Virus Corona, Jokowi: Klorokuin Ini Bukan Obat First Line

Pembelian Tanpa Resep yang Berbahaya

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas