PHK Hantui Industri Otomotif AS, Boeing Tawarkan Program PHK kepada 161 Ribu Karyawan
Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing mulai menawarkan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 161 ribu karyawannya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran wabah virus corona atau covid-19, mulai mengancam perekonomian dunia.
Berbagai negara telah memberlakukan kebijakan, agar masyarakatnya melakukan aktivitas dari rumah mulai dari bekerja hingga belajar termasuk negara Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari laman situs Carscoops pada Sabtu (4/4/2020), kebijakan tersebut memberikan dampak lambannya transaksi ekonomi dan berimbas terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS.
Dalam laporan Carscoops, menyebutkan bahwa dealer mobil di seluruh AS mulai melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya ketika negara-negara menerapkan aturan bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Lembaga pemerhati tenaga kerja AS memperkirakan akan ada PHK dengan total sekitar 360.000 pekerja.
Hal ini karena pada tanggal 27 Maret sebanyak 33 negara bagian di AS mengeluarkan perintah eksekutif yang membatasi aktivitas bisnis yang tidak penting dan berdampak pada dealer.
Menurut kepala eksekutif perusahaan perekrutan teknologi Hireology, Adam Robinson, mengungkapkan banyak dealer seperti di California, Washington, dan New York mulai mengurangi staf mereka pada awal Maret.
Selain itu pemilik dari Rairdon Automotive Group di Kirkland, Washington Greg Rairdon, yang mengoperasikan 10 dealer pun dipaksa menutup semua dealernya sehingga sejumlah karyawan siap untuk di PHK pada waktunya.
Baca: Polri Imbau Anggotanya Peka Terhadap Lingkungan di Tengah Pandemi Corona
Kemudian menurut Lembaga Otoritas AS, telah dikonfirmasi adanya dealer yang melakukan PHK 3.000 karyawan di seluruh negeri selama 30 hari karena penjualannya turun 50 hingga 70 persen.
Boeing PHK Karyawan
Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing mulai menawarkan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 161 ribu karyawannya.
Program PHK secara sukarela ini, karena imbas dari wabah virus corona atau Covid-19 yang membuat bisnis penerbangan dalam keadaan sulit.
Mengutip dari laman CBS News, melalui memonya CEO Boeing, Dave Calhoun, mengatakan paket PHK sukarela itu sendiri disertai gaji dan tunjangan.
"Program ini ditawarkan karena kemungkinan industri penerbangan akan pulih sangat lambat, karena penyebaran wabah Covid-19," ucap Calhoun.