PHK Hantui Industri Otomotif AS, Boeing Tawarkan Program PHK kepada 161 Ribu Karyawan
Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing mulai menawarkan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 161 ribu karyawannya.
Editor: Dewi Agustina
Ia menyebutkan, bahwa pendapatan Boeing tergerus setelah virus ini menyebar, dan banyak maskapai penerbangan mulai mengurangi pembelian pesawat baru.
"Jelas ini akan membutuhkan waktu tahunan, bagi industri penerbangan untuk pulih dari krisis yang sulit ini," kata Calhoun.
Menurut Calhoun, pandemi Covid-19 juga akan mempengaruhi jenis permintaan pasar komersial, baik dari sisi produk maupun layanan.
"Kami perlu menyeimbangkan penawaran dan permintaan, sesuai dengan perkembangan industri dalam proses pemulihan industri beberapa tahun mendatang," ujarnya.
Baca: Kisah Kajari Bantul Sembuh dari Covid-19 Setelah Dirawat 20 Hari: Saya Tak Tau di Mana Saya Terpapar
Tidak hanya Boeing, imbas pagebluk juga membuat beberapa perusahaan Startup asal Amerika Serikat (AS) alami keadaan sulit.
Menurut laporan New York Times beberapa perusahaan perjalanan atau travel seperti Vacasa, Everlane dan ZipRecruiter mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHk) untuk melakukan penghematan.
Selain itu menurut New York Times, lebih dari 6.000 karyawan perusahaan Startup di AS telah ditangguhkan dan mulai mengambil cuti tanpa dibayar.
Selain itu perusahaan besar layanan penyewaan penginapap rumahan seperti Airbnb, telah menangguhkan dan membekukan pemasaran senilai 800 juta dollar AS.
Kemudian Startup bernama Bird juga, mulai memberhentikan sepertiga dari tenaga kerjanya dari jarak jauh.(CBS News/New York Times/carscoops/har/wly)