Sopir Taksi di Singapura Hampir Sebulan Tidur di Mobil karena Malaysia Lockdown
Cerita pengemudi taksi memiliki rumah dan keluarga di Malaysia tetapi bekerja di Singapura.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Sopir taksi itu juga mengaku telah berusaha mencari tempat tinggal di Singapura.
Tetapi menurutnya berbagai tempat relatif mahal.
Baca: Cara Tentara AS Cegah Covid-19: Warga Lewat harus Cium Bau Cuka
Penumpang juga bertanya bagaimana sang sopir itu mandi.
Pengemudi mengatakan bahwa ia telah menggunakan fasilitas shower di Sentosa dan di berbagai tempat dekat Woodlands Checkpoint.
Malaysia Perpanjang Lockdown
Kebijakan lockdown Malaysia ditetapkan sejak 18 Maret 2020.
Malaysia memperpanjang masa kuncian atau lockdown hingga 28 April mendatang.
Ini adalah keputusan perpanjangan kuncian nasional kedua sejak Malaysia mulai memberlakukan kebijakan ini.
"Biarkan saya mengingatkan kalian bahwa perang dengan Covid-19 belum berakhir. Peperangan ini masih berjalan," kata Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengutip dari SCMP.
"Bangkitkan semangat kalian dan kembali berperang. Jika kita bertahan, InshaAllah kita akan menang," sambungnya.
Muhyiddin mengimbau agar masyarakat bisa bertahan lebih lama lagi di bawah kuncian ini.
Terlebih menghadapi Ramadhan yang akan tiba beberapa pekan lagi.
"Bulan Ramadhan akan segera tiba. Kita tidak bisa pergi ke pasar untuk membeli makanan untuk berbuka puasa, kita tidak bisa pergi ke masjid, mungkin kita bahkan tidak bisa kembali ke kampung halaman. Ini adalah kenyataan yang kita hadapi," jelas Muhyiddin.
Selama lockdown, warga Malaysia hanya diperbolehkan keluar untuk membeli makanan, keadaan darurat, dan pergi ke layanan kesehatan.
Makan di luar atau saling mengunjungi rumah maupun tempat yang tidak penting tidak diizinkan.