Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Taksi di Singapura Hampir Sebulan Tidur di Mobil karena Malaysia Lockdown

Cerita pengemudi taksi memiliki rumah dan keluarga di Malaysia tetapi bekerja di Singapura.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Sopir Taksi di Singapura Hampir Sebulan Tidur di Mobil karena Malaysia Lockdown
ekonomi.kompas.com
Ilustrasi taksi online 

Fase pertama kontrol gerakan ini sebelumnya dimulai pada 18 Maret dan berakhir pada 31 Maret.

Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia.
Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia. (THE STAR)

Tetapi kemudian Muhyiddin memperpanjangnya hingga 14 April.

Ini terjadi saat Malaysia mulai mendeteksi banyak infeksi dan jumlahnya mencapai 4.000.

Sementara itu pada Minggu (12/4/2020), Worldometers mencatat 4.683 kasus infeksi Corona di Negeri Jiran ini.

Sebanyak 76 orang meninggal dunia dan 2.108 sembuh.

Mungkin saja lockdown akan berlangsung atau diperpanjang lagi hingga pertengahan Mei mendatang.

Terutama untuk membatasi pertemuan selama Ramadhan nanti.

Berita Rekomendasi

Mendengar keputusan baru pemerintah, masyarakat panik namun tidak lama kemudian bisa mengendalikan diri.

Sementara itu di area Causeway, Singapura juga tengah melakukan pembatasan.

Mirip dengan Malaysia, yakni mengharuskan orang untuk tetap di rumah dan menutup sekolah serta bisnis yang tidak penting.

Ratusan Pekerja Medis Malaysia Positif Covid-19

Sebanyak 224 pekerja medis di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia positif Covid-19.

Namun, Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa para staf medis itu tidak merawat langsung pasien Corona.

"Investigasi kami sejauh ini menunjukkan bahwa tidak ada infeksi yang disebabkan oleh penanganan kasus positif di bangsal Covid-19 atau Unit Perawatan Intensif yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 di fasilitas kementerian," kata Noor Hisham dikutip dari New Straits Times

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berbelanja di sebuah supermarket di Kuala Lumpur, Malaysia pada 29 Maret 2020.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berbelanja di sebuah supermarket di Kuala Lumpur, Malaysia pada 29 Maret 2020. (Facebook/Muhyiddin Yassin)

Noor Hisham mengatakan dari 224, 150 kasus atau 67 persen di antaranya terinfeksi melalui penyebaran komunitas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas