China Revisi Data Wabah Covid-19, Ada Peningkatan 50 Persen Jumlah Korban Meninggal
Jumlah korban meninggal di Kota Wuhan bertambah 1.290 dari data sebelumnya 2.579 orang, mencerminkan pelaporan yang salah akibat keterlambatan.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
Meskipun demikian rumah sakit yang dibangun pada 25 Januari 2020 dan bisa digunakan 14 hari kemudian itu tidak akan dibongkar.
"Rumah sakit ini sangat krusial dalam memerangi Covid-19 hingga jumlah pasien menurun sampai nol. Fasilitas di rumah sakit ini bagus, sekalipun dalam skala global," kata Direktur Utama RS Leishenshan, Wang Xinghuan, dikutip media resmi setempat, Kamis (16/4/2020).
Ia menyebutkan rumah sakit yang mengadopsi sistem pelayanan RS Xiaotangshan dalam menangani wabah SARS di Beijing pada 2003 itu telah menangani 2.011 pasien Covid-19.
Dari jumlah itu, 45 persen dalam kondisi parah dan tingkat kematian sekira 2,3 persen.
Baca: Jane Shalimar Langsung Ngidam Kambing Muda Saat Tahu Hamil
Wakil Direktur RS Leishenshan Yuan Yufeng menyebutkan empat pasien berusia 80 tahun dan dua pasien berusia 70 tahun telah meninggalkan rumah sakit tersebut pada Selasa (14/4/2020).
"Sebanyak empat dari pasien tersebut hasil tesnya menunjukkan negatif tapi masih membutuhkan perawatan lanjutan untuk penyakit bawaannya," ujarnya seperti dikutip China Daily.
Rumah sakit yang dibangun dalam tempo dua pekan di atas lahan seluas 21,9 hektare di pinggir Danau Huangjia, Kecamatan Jiangxia, itu mampu menampung 1.600 pasien Covid-19.
RS Leishenshan merupakan rumah sakit kedua untuk penanganan Covid-19 di Wuhan setelah RS Huoshenshan yang juga dibangun dalam waktu relatif cepat (12 hari), daya tampung 1.000 pasien. (cnn/scm/feb)