Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Tidak Meninggal: Dia Bersembunyi dari Virus Corona
Menteri Korea Selatan mengatakan kepada Parlemen bahwa Kim Jong Un kemungkinan tengah berhati-hati karena krisis Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
Sebelumnya, Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus virus korona yang dikonfirmasi.
Tetapi telah mengambil langkah-langkah untuk bersiap menghadapi wabah.
Baca: Selain Kim Jong Un, Ini 2 Pemimpin Korea Utara yang Pernah Menghilang
Baca: Temuan Korea Selatan Terkait Kondisi Kim Jong Un
Korea Utara Membatalkan Acara Besar
Untuk diketahui, Korea Utara telah membatalkan beberapa acara besar.
Tak hanya itu saja, Korea Utara juga memberlakukan pembatasan-perbatasan dan tindakan karantina dalam upaya untuk mencegah wabah.
Jika Kim Jong Un bersembunyi karena kekhawatiran seputar Covid-19, menurut CEO Korea Risk Group Chad O'Carroll, itu akan mencederai narasi media pemerintah setempat.
Pasalnya, sebelumnya Korea Utara pernah mengatakan krisis virus corona telah dikelola dengan sempurna.
"Jika dia hanya berusaha menghindari infeksi, secara teori, seharusnya sangat mudah untuk merilis foto atau video Kim Jong Un yang tampak sehat," katanya.
Intelijen AS: Sangat Mungkin Mengindari Paparan Covid-19
Lebih lanjut, narasumber intelijen AS mengatakan, sangat mungkin Kim Jong Un menghilang dari pandangan publik untuk menghindari paparan Covid-19.
Melihat kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan, menunjukkan dia mungkin ada atau baru-baru ini tiba di sana.
Tetapi narasumber itu mengatakan, tidak ada dukungan otoritatif untuk kesimpulan seperti itu.
Agen-agen AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim Jong Un mungkin sakit.
Lebih jauh, Rachel Minyoung Lee, seorang mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara untuk pemerintah AS memberikan komentarnya.
"Saya setuju dengan penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir Kim Jong Un tidak melakukan tugasnya," katanya.
"Karena itu, aku tidak akan membaca terlalu banyak surat yang ditandatangani oleh Kim Jong-un," jelasnya.
"Kurasa sebagian besar dari mereka tidak ditulis olehnya." terangnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)