Pepaya dan Kambing Ikut Terinfeksi Virus Corona, Presiden Tanzania Curiga Virus Sengaja Disebar
Negara yang berada di kawasan timur Afrika itu melaporkan 480 kasus dan 16 kematian karena virus corona, berdasarkan data Rabu (29/4/2020).
Editor: Hasanudin Aco
Dia menambahkan, Amerika Serikat tetap mengkhawatirkan keamanan dari laboratorium China.
"Ada beberapa laboratorium yang terus melakukan pekerjaan, Kami pikir, pada patogen yang menular di China hari ini dan kami tidak tahu apakah mereka beroperasi pada tingkat keamanan untuk mencegah hal ini terjadi lagi, " kata Pompeo.
"Partai Komunis China mengatakan kepada kami, mereka ingin menjadi mitra kami... Ada kewajiban berkelanjutan pada pihak mitra yang dapat diandalkan untuk berbagi informasi ini," tambahnya.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada 15 April lalu, pemerintahnya sedang menyelidiki apakah wabah corona berasal dari laboratorium di Wuhan, di mana virus ini muncul.
Saat itu Trump menjawab pertanyaan media terkait adanya laporan menyebut Covid-19 adalah virus yang bocor dari laboratorium Wuhan.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terkait situasi mengerikan ini yang terjadi saat ini, " katanya.
Ditanya apakah ia mengangkat isu laboratorium itu saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping?
Trump mengatakan, isu tersebut tidak diungkapnya saat berbicara dengan Xi Jinping.
"Saya tidak ingin membahas dengannya tentang laboratorium. Saya tidak ingin mendiskusikan, itu tidak waktunya sekarang. "
Sejauh Februari lalu, rumor virus corona bocor dari Institut Virologi di Wuhan, China, yang tempatnya tidak jauh dari pasar hewan.
Namun hal itu dibantah pihak Intitut Virologi Wuhan, dan menegaskan, "itu hoaks."
Isu ini kembali mencuat saat Fox News melaporkan pada Rabu (15/4/2020), virus itu berasal dikembangkan laboratorium Wuhan bukan sebagai senjata kimia.
Tetapi, menurut laporan Fox News, virus itu dikembangkan China sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kepada dunia, mereka punya kemampuan mengidentifikasi dan memerangi virus, yang setara atau malah lebih besar daripada kemampuan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Kepal Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Mark Milley mengatakan, intelijen AS menemukan, virus corona terjadi secara alami, bukan dibuat di laboratorium di China. Tetapi klaim ini juga tidak bisa dibuktikan secara pasti.(Reuters/AFP/Channel News Asia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.