Jumlah Kematian Capai 76 Ribu, AS Gambarkan Wabah Covid-19 Lebih Buruk dari Serangan Pearl Harbor
Trump mengatakan, wabah virus corona menghantam AS lebih keras dibanding dengan pemboman Jepang di Pearl Harbor dalam Perang Dunia ke-2 (1941).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Donald Trump menggambarkan pandemi virus corona sebagai serangan terburuk yang terjadi di AS.
Trump mengatakan, wabah virus corona menghantam AS lebih keras dibanding dengan pemboman Jepang di Pearl Harbor dalam Perang Dunia ke-2 pada 1941.
Presiden AS itu juga mengatakan, 'serangan' virus corona lebih parah dibanding dengan serangan World Trace Center pada 11 September 2020 atau dikenal dengan 9/11.
Mengutip dari BBC, Jumat (8/5/2020), pemerintahan AS menimbang tindakan hukum terhadap China atas penanganan awal darurat global.
Secara terpisah, Beijing mengatakan, AS ingin mengalihkan perhatian dari tanggapannya sendiri terhadap pandemi.
Baca: BI Diminta Cetak Uang Rp 600 Triliun untuk Tangani Corona, Ekonom: BI Bukan Bank Sentral AS
Baca: China Balas Tuduhan AS Tentang Asal Virus Corona, Jubir Kemlu China Sebut Politisi AS Berbohong
Sebelumnya diberitakan, AS disebut lambat dalam menangani penyebaran Covid-19 yang mengakitbatkan 1,2 juta orang kini terinfeksi.
Sementara jumlah kematian dilaporkan mencapai 76.928 per Jumat (8/5/2020) pukul 08.45 WIB.
Masih dikutip dari BBC, berbicara kepada wartawan di Kantor Oval Gedung Putih, Trump memberikan pernyataan, Rabu (6/5/2020).
"Kami mengalami serangan terburuk yang pernah kami alami di negara kami," kata Trump.
"Ini lebih buruk dari Pearl Harbor, lebih buruk daripada World Trade Center. Tidak pernah ada serangan seperti ini," tegas Trump.
Lebih lanjut, Donald Trump menegaskan, serangan virus corona ini seharusnya tidak pernah terjadi.
"Bisa saja dihentikan di sumbernya. Bisa dihentikan di China. Seharusnya dihentikan tepat di sumbernya. Dan ternyata tidak," ungkap Trump.
Trump Sebut Wabah Virus Corona Musuh AS
Saat ditanya wartawan jika Trump melihat pandemi sebagai tindakan perang, ia mengindikasi wabah itu sebagai musuh AS.
"Saya melihat musuh (virus corona) sebagai perang," katanya.
"Saya tidak suka bagaimana (virus) sampai di sini, karena itu bisa dihentikan," tegasnya.
"Saya memandang musuh yang tidak terlihat seperti perang," ungkap Trump.
Mengapa AS Salahkan China?
Lebih jauh, Trump menghadapi kampanye pemilihan ulang yang sulit pada November 2020 ini.
Survei pendapat Pew, bulan lalu menemukan dua per tiga orang Amerika memandang China dengan tidak baik.
Selanjutnya, survei lain yang dikutip Tribunnews dari People-press.org mengatakan, mereka percaya Trump bertindak terlalu lambat menahan penyebaran virus corona.
Ketika virus corona mulai menyebar di AS, pada Januari 2020 Trump menandatangani fase pertama kesepakatan perdagangan dengan China.
Kesepakatan itu disebut gencatan senjata dalam perang tarif mereka.
Lebih lanjut, harapan Trump untuk menyegel kesepakatan fase dua lebih komprehensif, sekarang menjadi timpang karena pandemi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)