Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Jepang Belum Ada Kasus Terkonfirmasi Hubungan Antara Penyakit Kawasaki dengan Covid-19

Ada 27 anak yang terinfeksi atau diduga terinfeksi virus corona baru, tetapi tidak ada dugaan kaitan dengan kasus penyakit Kawasaki.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Di Jepang Belum Ada Kasus Terkonfirmasi Hubungan Antara Penyakit Kawasaki dengan Covid-19
Istimewa
Anak terinfeksi penyakit kawasaki. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tomisaku Kawasaki, penemu Penyakit Kawasaki, membuat Jepang kewalahan, karena setahun sempat 15.000 anak-anak mengidap penyakit tersebut.

"Saat ini, di Jepang belum ada kasus yang menunjukkan hubungan antara penyakit Kawasaki dan virus corona baru, tetapi kami ingin terus memperhatikannya segala perkembangan yang ada di masyarakat," kata Kei Takahashi, Ketua Masyarakat Kawasaki.

Menanggapi hal tersebut, Masyarakat Jepang untuk Penyakit Kawasaki melakukan survei kuesioner kepada dokter yang bertugas mengobati penyakit Kawasaki di rumah sakit universitas, dan sebagainya.

Hasil survei menerima jawaban dari 34 orang di 32 lembaga medis.

Baca: Ferdian Paleka Mengaku Spontan Buat Prank Sembako Sampah: Tujuan Saya Hanya Menghibur Subscriber

Dari hasil laporan yang masuk, ternyata tidak ada laporan bahwa jumlah kasus penyakit Kawasaki meningkat dari Februari hingga April 2020 dan bahkan 19 kasus menurun sesuai laporan yang masuk.

Selain itu, di lembaga medis yang disurvei, ada 27 anak yang terinfeksi atau diduga terinfeksi virus corona baru, tetapi tidak ada dugaan kaitan dengan kasus penyakit Kawasaki.

Berita Rekomendasi

Tidak ada kasus infeksi pada pasien penyakit Kawasaki saat ini.

Penyakit Kawasaki di dunia terdeteksi sejak 1967.

Itu juga disebut sementara sebagai sindrom kelenjar getah bening mukutanutan demam akut pada anak (temporary childhood acute febrile mucocutaneous lymph node syndrome).

Peradangan pembuluh darah ke seluruh tubuh. Penyebab penyakit ini tidak diketahui.

Gejala utama muncul dalam beberapa hari.

Dengan perawatan yang tepat, banyak pasien akan meredakan demam dan dapat kembali ke kehidupan normal sehari-hari, tetapi kadang-kadang jantung mengalami sekuele.

Baca: Berstatus PDP, Kakek di Probolinggo Ngamuk Dobrak Pintu, Hendak Kabur dari Rumah Sakit

Anak laki-laki kemungkinan 1,3 kali lebih besar mengalami sakit daripada anak perempuan.

Epidemi regional dapat terjadi, atau saudara kandung atau saudara perempuan dapat terkena penyakit pada saat yang sama (seringkali dalam 10 hari) (sekitar 1-2 persen), tetapi dianggap sebagai penyakit yang ditularkan dari orang ke orang tidak terjadi.

Gejalanya sering dimulai dengan demam mendadak, dan didiagnosis sebagai "penyakit Kawasaki" ketika lesi arteri koroner (coronary artery lesions) dikonfirmasi dalam 5 atau lebih atau 4 dari 6 gejala utama.

Arteri koroner dengan 4 atau kurang gejala. Sekitar 20 persen pasien tidak memiliki lesi atau didiagnosis dengan 3 atau lebih sedikit gejala.

Baca: Lion Air Siap Mengudara Kembali Mulai Besok, Penumpang Diwajibkan Penuhi Syarat-syarat Berikut Ini

Sementara itu di New York, AS, seorang anak laki-laki usia 10 tahun yang mengidap penyakit Kawasaki, belakangan terinfeksi Covid-19, akhirnya meninggal dunia.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas