Balas Diskriminasi Soal Huawei, China Targetkan Apple, Boeing dan Raksasa Teknologi AS Lainnya
Media pemerintah China bereaksi cepat terhadap pembatasan baru yang diberlakukan pada pasokan teknologi utama bagi perusahaan domestiknya ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China dikabarkan telah menargetkan sejumlah raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) untuk membalas perlakuan AS terhadap Huawei.
Negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu diketahui telah melakukan pembatasan baru terhadap raksasa telekomunikasi asal China itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (17/5/2020), AS memang tengah berupaya untuk menyingkirkan perusahaan tersebut dari pasokan semikonduktor global.
Saat ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu terus meningkat, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka telah mengubah aturan ekspor dan Daftar Entitas.
Ini 'secara khusus dan strategis' menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak tertentu dan teknologi AS.
Baca: Curhat soal Raffi Ahmad pada Melaney, Yuni Shara: Dia Punya Mantan Banyak, Kenapa sama Aku Terus?
Media pemerintah China bereaksi cepat terhadap pembatasan baru yang diberlakukan pada pasokan teknologi utama bagi perusahaan domestiknya ini.
Menurut Global Times, China siap untuk menempatkan perusahaan-perusahaan AS pada apa yang disebut sebagai 'daftar entitas yang tidak dapat diandalkan'.
Selain itu, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu juga akan meluncurkan penyelidikan terhadap Qualcomm, Cisco dan Apple di bawah Tinjauan Cybersecurity dan Undang-undang (UU) Anti Monopoli.
Laporan itu menambahkan pula bahwa perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan akan menghadapi beberapa pembatasan, namun terkait rincian batasannya, belum ada laporan lebih lanjut.
Baca: Seorang Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI, Kepergok Berduaan di Kamar, Masih Ada Hubungan Saudara
China juga berencana menangguhkan pembelian pesawat keluaran AS, Boeing.
Ini bisa menjadi pukulan besar bagi produsen dirgantara kebanggaan AS itu lantaran mereka saat ini tengah menghadapi kerugian besar akibat krisis yang disebabkan virus corona (Covid-19).
Perlu diketahui, pembatasan terbaru yang diterapkan Departemen Perdagangan AS mewajibkan produsen semikonduktor asing yang menggunakan perangkat lunak dan teknologi AS untuk terlebih dahulu memperoleh lisensi dari pejabat AS, sebelum mengirimkan produknya ke Huawei.
Pada saat yang sama, larangan itu disebut tengah menargetkan chip yang dirancang untuk Huawei, yang tentunya membutuhkan lisensi serupa.
Baca: Geram soal UU Minerba, Refly Harun Singgung Jokowi sampai Erick Thohir: Kenapa Tak Bela BUMN?
Huawei memang telah lama menjadi sasaran AS karena dugaan hubungan baik yang terjalin antara perusahaaan itu dengan pemerintah China.
Tuduhan ini berulang kali dibantah perusahaan tersebut.
Di sisi lain, AS menganggap Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
AS juga telah mendorong sekutunya untuk menyingkirkan teknologi Huawei, terutama jaringan 5G dari negara mereka.
Tahun lalu, administrasi Trump melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengan Huawei, namun telah memberikan lisensi sementara untuk memfasilitasi dukungan bagi perangkat keras yang ada, dengan pembaruan perangkat lunak sejak saat itu.