Donald Trump Larang WNA yang Bepergian dari Brazil Masuk Wilayah AS
Administrasi Presiden AS Donald Trump telah menghentikan sementara WNA yang telah bepergian ke Brazil dalam 14 hari terakhir, yang ingin masuk ke AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Brazil menjadi negara dengan jumlah infeksi virus corona (Covid-19) tertinggi kedua di dunia pada awal pekan ini, dengan mencatat lebih dari 347.000 kasus.
Sementara Amerika Serikat (AS) yang memimpin rekor dunia dalam pencapaian jumlah infeksi ini, telah mencatat setidaknya 1,6 juta kasus berdasarkan data yang dikumpulkan dan dipresentasikan oleh Johns Hopkins University.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (25/5/2020), Gedung Putih melalu siaran persnya menyampaikan bahwa Administrasi Presiden AS Donald Trump telah menghentikan sementara warga negara asing (WNA) yang telah bepergian ke Brazil dalam 14 hari terakhir, namun ingin masuk ke wilayah AS.
Mengutip jumlah kasus virus corona yang terjadi di Brazil, dalam pernyataan tersebut tertulis bahwa langkah ini akan membantu memastikan WNA yang baru melakukan perjalanan dari Brazil tidak akan menjadi sumber infeksi tambahan di AS.
"Hari ini, Presiden Trump telah mengambil langkah tegas untuk melindungi negara kita dengan menghentikan sementara masuknya orang asing yang telah berada di Brazil selama periode 14 hari sebelum masuk ke AS," bunyi pernyataan resmi Gedung Putih.
Baca: Adik Via Vallen Positif Corona, Kaget Rumahnya Didatangi Satpol PP : Hasil Rapid Padahal Non Reaktif
Pada 23 Mei 2020, Brazil memiliki 310.087 kasus corona yang dikonfirmasi, angka ini merupakan jumlah kasus terkonfirmasi ketiga tertinggi di dunia.
"Tindakan hari ini akan membantu memastikan bahwa WNA yang telah berada di Brazil, tidak menjadi sumber infeksi tambahan di negara kita," tambah pernyataan resmi tersebut.
Kendati demikian, tercatat dalam pernyataan pers itu bahwa pembatasan ini tidak berlaku untuk 'aliran perdagangan' antara kedua negara.
Setelah merilis langkah-langkah baru, Penasihat Urusan Internasional untuk Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Filipe Martins menuliskan cuitannya di akun Twitters resmi miliknya bahwa tidak ada langkah spesifik yang diterapkan AS terhadap Brazil dalam pengenalan peraturan baru ini.
Baca: 10 Keajaiban Alam di Australia, Mulai Great Barrier Reef hingga Shark Bay
Hal itu karena AS mengikuti parameter kuantitatif yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Dengan secara sementara melarang masuknya warga Brazil maupun WNA yang bepergian dari Brazil ke AS, pemerintah Amerika mengikuti parameter kuantitatif yang telah ditetapkan sebelumnya, yang memang ditujukan bagi negara yang padat penduduknya seperti kita, tidak ada yang spesifik terhadap Brazil," cuit Martins.
Perlu diketahui, pernyataan Trump muncul saat Brazil berada di urutan ke-2 di dunia, terkait jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi, setelah mendaftarkan 347.398 kasus pada 24 Mei kemarin.
Menurut data yang dimiliki Johns Hopkins University, korban tewas di negara itu yang disebabkan wabah tersebut saat ini mencapai 22.013 orang.
Baca: Suasana Jalan MH Thamrin-Sudirman di Hari ke-2 Lebaran, Lalu Lintas di Sekitar Bundaran HI Lengang
Sementara AS berada di puncak daftar negara yang paling terdampak pandemi ini, dengan lebih dari 1,6 juta kasus terdaftar dan tercatat lebih dari 97.000 kasus kematian.
Pada hari Jumat lalu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan menyebut Amerika Selatan sebagai episentrum baru infeksi corona.
Ia pun mengungkapkan keprihatinannya secara khusus terhadap Brazil.