Bela George Floyd, Donald Trump Sebut Wali Kota Minneapolis Lemah hingga Ancam Turunkan Tentara
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bela pria kulit hitam George Floyd yang dibunuh polisi dan sebut Wali Kota Jacob Frey lemah.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
Ia mengaku geram lantaran tindakan petugas polisi yang menewaskan George Floyd diduga menyangkut isu rasisme.
"Dan saya menyaksikan, bangsa ini menyaksikan, dan setiap orang kulit hitam menyaksikan, perlakuan yang sama, karena perlakuan itu tak terjadi pada orang lain (selain kulit hitam)," kata Rodney Floyd.
Sepupu George Floyd, Tera Brown menegaskan, pihak keluarga ingin semua polisi yang ada di TKP didakwa tindakan pembunuhan.
"Mereka harus dihukum kasus pembunuhan karena yang mereka lakukan adalah pembunuhan," kata Brown.
"Hampir seluruh dunia menjadi saksi karena ada orang baik yang merekamnya," tambahnya.
Saudara perempuan George Floyd, Bridgett Floyd juga mengharapkan hal yang sama, yakni dakwaan pembunuhan pada semua petugas kepolisian yang terlibat.
"Tentunya tidak cukup keadilan bagi saya dan keluarga saya," ujar Bridgett Floyd, Rabu (27/5/2020).
"Saya merasa orang-orang itu harus dipenjara. Mereka membunuh saudara saya," sambungnya.
Baca: Polisi yang Injak Leher George Floyd Disebut Pernah Coba Bunuh Pria Ini, hingga Menembak Jarak Dekat
Keluarga Tuntut Hukuman Mati
Adik George Floyd, Philonese Floyd meminta keadilan atas terbunuhnya sang kakak.
Dikutip Tribunnews.com dari theguardian.com, Philonese sampai terisak ketika diwawancara soal kematian George Floyd, Kamis (28/5/2020) pagi.
Philonese dan keluarganya merasa harus segera menuntut keadilan atas kematian George Floyd, yakni dengan meminta hukuman mati bagi pelaku.
Selain Derek Chauvin, ada empat anggota polisi Minneapolis lainnya yang dinilai terlibat dalam pembunuhan itu lantaran diam saja ketika George Floyd diinjak hingga tewas.
Empat anggota polisi itu sudah dipecat sehari setelah kematian George Floyd.