Remaja Perekam Detik-detik Kematian George Floyd yang Meninggal Diinjak Polisi Merasa Trauma
Seorang remaja perekam insiden polisi menginjak George Floyd hingga meninggal mengaku trauma.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
"Dan aku ada di sana! aku hanya berjarak lima kaki dari tempat itu!"
"Ini sangat membuatku trauma," ujar Frazier.
Gadis berusia 17 tahun ini tambah merasa trauma karena orang-orang di media sosial mengatakan bahwa seharusnya dia menolong Floyd saat itu.
Baca: Dari LeBron James hingga Lewis Hamilton, Berikan Kecaman atas Kematian George Floyd
Baca: George Floyd Meninggal Diinjak Polisi, Keluarga Tuntut 4 Polisi yang Diam: Dihukum Layaknya Pembunuh
Bukan hanya itu, orang-orang juga menuduh Frazier hanya memposting video untuk mencari perhatian bahkan mungkin imbalan.
Dengan tegas gadis remaja ini membantah anggapan itu.
Padahal sejak video ini viral, Frazier harus berurusan dengan wartawan dan perhatian publik yang tidak dia harapkan.
Sebab menonton detik-detik kematian Floyd secara langsung sudah membuatnya ketakutan.
Dikutip dari TMZ, ibu Frazier mengatakan bahwa putrinya sedang keluar menuju toko dan seharusnya tidak pernah mengalami hal tersebut.
Baca: Siapa George Floyd yang Tewas Diinjak Polisi? Sosok Penyayang hingga Tagar BlackLivesMatter Trending
Baca: Polisi Sebut George Floyd Melawan Petugas, Keluarga Tak Terima: Hampir Seluruh Dunia Menjadi Saksi
Termasuk akibat buruk pada kondisi mentalnya saat ini.
Dia khawatir karena Frazier sudah menderita kecemasan sosial.
Namun ibu Frazier percaya putrinya ada di saat yang tepat karena berhasil menangkap peristiwa tragis dan membaginya dengan dunia.
Sebab mungkin bila video Frazier ini tidak ada, mungkin dunia selamanya tidak tahu penyebab kematian George Floyd.
Selama insiden itu terjadi, banyak orang yang berteriak kepada polisi untuk berhenti menginjak Floyd.
Kini video Frazier itu menjadi bukti pembunuhan seorang pria kulit hitam di Minneapolis oleh aparat kepolisian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)