Donald Trump Anggap ANTIFA Teroris, Mantan Polisi AS Sebut soal Teroris dalam Demo Bela George Floyd
Donald Trump anggap ANTIFA dan kelompok radikal sayap kiri sebagai dalang kericuhan demo antirasisme bela George Floyd.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Kami melihat ada beberapa grup teroris dan organisasi di Pakistan dan wilayah lain yang membuat akun Twitter palsu dan rekayasa.
"(Akun Twitter) berkomunikasi dua arah, seolah mengasingkan satu sama lain dan muncul ke publik," sambungnya.
Sementara itu, menanggapi pembunuhan George Floyd oleh Derek Chauvin, Linskey mengaku benci melihat peristiwa rasisme itu.
Linskey menilai, tak ada orang yang tidak benci dengan peristiwa kejam itu.
Ia pun setuju dengan antirasisme yang digaungkan oleh peserta demo.
"Tak ada pihak lain di sini (selain pendukung George Floyd). Polisi setuju dengan para demonstran bahwa ini keterlaluan, polisi (Derek Chauvin) harus dimintai pertanggungjawaban," tegasnya.
Meski demikian, Linskey mengimbau masyarakat untuk waspada karena adanya penumpang gelap dalam demo.
"Tapi sekarang ada orang-orang yang membajak kemarahan warga, yang seharusnya sah-sah saja karena masalah rasisme dalam masyarakat," ujar Linskey.
"Dan mereka menggunakannya (demo) untuk melakukan kekerasan demi tujuan mereka sendiri," imbuhnya.
Linskey meminta para pendemo untuk tidak mudah terhasut orang lain yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pembela George Floyd.
Baca: TERBARU Aksi Protes atas Kematian George Floyd Menjalar sampai ke Eropa, London Dibanjiri Demonstran
Baca: Ribuan Orang di London dan Jerman Bergabung dengan AS Memprotes Kematian George Floyd
Trump Diamankan di Bunker
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, pejabat senior Gedung Putih menyebut lebih dari 50 agen rahasia terluka dalam demo, Minggu (31/5/2020).
Para pendemo melempari botol hingga bom molotov ke arah gedung putih.
Di kota-kota lain, kekacauan juga dilaporkan sangat parah, banyak mobil yang dibakar.