Pemilik Bar Tembak Demonstran Kulit Hitam Pembela George Floyd hingga Tewas, Kini Bebas Hukuman
Pemilik bar berkulit putih di Amerika Serikat menembak demonstran kulit hitam pembela George Floyd hingga tewas. Kini bebas hukuman, apa sebabnya?
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemilik bar berkulit putih di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat menembak seorang demonstran kulit hitam pembela George Floyd hingga tewas.
Namun, pemilik bar bernama Jake Gardner kini dinyatakan bebas dari hukuman.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, pengacara daerah setempar, Donald Kleine menyebut penambakan yang dilakukan Gardner bukan merupakan kesengajaan.
Penembakan yang menewaskan James Scurlock itu dinilai sebagai aksi bela diri karena kondisi yang mendesak.
Keputusan ini diungkapkan oleh Kleine dalam keterangan persnya akhir Mei 2020.
Dalam keterangannya, Kleine menunjukkan video detik-detik penembakan yang dilakukan Gardner kepada Scurlock.
Baca: Tak Mau Dijarah saat Demo Bela George Floyd, Pemilik Toko Minuman Gunakan Senapan Militer M16
Baca: Di Tengah Demo Ricuh Bela George Floyd, Donald Trump Melenggang ke Gereja yang Sempat Terbakar
Dalam video itu, tampak Gardner berada di luar bar miliknya dan cekcok dengan sekelompok pendemo.
Gardner mundur untuk menghindari pertikaian itu hingga ia tak bisa bergerak.
Cekcok tetap berlanjut antara Gardner dan Scurlock hingga pemilik bar itu menembak Scurlock hingga tewas.
Gardner sempat ditahan di markas besar polisi di Omaha pada Sabtu (30/5/2020) malam dan bebas pada Minggu (31/5/2020) malam.
Pihak berwenang pun menyadari dengan Gardner yang tidak dihukum, maka akan memancing aksi protes semakin parah di daerah itu.
Maka dari itu, pihak berwenanng memberlakukan jam tutup usaha lebih awal untuk menghindari kerusuhan.
Pemilik Toko Minuman Gunakan Senapan Militer
Joe, seorang pemilik toko minuman keras di Santa Monica, California, sampai harus mengamankan bisnisnya dengan senapan militer AR-15 atau M16 karena kericuhan dalam demo.