Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusuh di Amerika, Toko Milik Warga Indonesia Ikut Dirusak Massa

Beberapa WNI di Amerika menyebut belum berkomunikasi dengan kedutaan maupun konsulat jendera Indonesia di sana.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rusuh di Amerika, Toko Milik Warga Indonesia Ikut Dirusak Massa
APU GOMES/AFP
Seorang demonstran menggunakan papan shak untuk merusak sebuah restoran di Downtown Los Angeles pada 30 Mei 2020 dalam sebuah protes menentang kematian George Floyd. 

Berdasarkan data dari siaran pers KJRI Chicago, sampai dengan Minggu malam (31/05), WNI yang berada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan dalam keadaan baik dan aman.

Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tersebut adalah: Chicago (864 orang), Minneapolis-St. Paul (272), Detroit (334), Des Moines (36), Cincinnati (81), Columbus (277), Cleveland (68), Toledo (31), dan Dayton (27).

Akarnya adalah Politik belah bambu Donald Trump

Pengamat politik internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nanto Sriyanto mengungkapkan meningkatnya persoalan rasial yang menimpa masyarakat kulit hitam dan minoritas tidak lepas dari politik belah bambu yang diterapkan Trump.

"Populisme Trump menggunakan isu rasial untuk menyenangkan satu kelompok dan menekan yang lain. Kerusuhan ini saya lihat bukan by design tapi membuka kenyataan masalah yang terpendam menahun," katanya.

Politik belah bambu adalah cara politik yang membelah masyarakat dari awalnya terpadu dan menyatu menjadi terbelah dengan mengangkat yang satu dan menginjak lainnya.

Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan tambah Nanto merupakan anti tesis dari supremasi kulit putih yang dibangkitkan oleh Trump dalam gaya politik belah bambunya.

Berita Rekomendasi

"Saya melihat akhir dari unjuk rasa ini adalah membangkitkan social movement yang berujung pada November mendatang (pemilu), sehingga Trump tidak terpilih lagi.

"Namun saya meragukan gerakan sosial nyata, paling sekedar gerakan tagar di sosial media," katanya.

Kematian Floyd ini menyoroti statistik yang mengerikan terkait pembunuhan oleh polisi di Amerika.

Lebih dari 1.000 orang mati ditembak polisi di Amerika pada tahun 2019.

Kelompok anti-fasis Antifa

Melalui cuitan di akun Twitter, Presiden AS Donald Trump menyalahkan "kelompok anarkis yang dipimpin Antifa" dan "Anarkis Kiri Radikal" atas kerusuhan itu, namun tanpa memberikan penjelasan lebih spesifik.

Trump tidak merinci bagaimana atau kapan ia akan memasukkan Antifa sebagai organisasi teroris.

Garda Nasional - pasukan cadangan militer AS untuk keadaan darurat domestik - telah dikerahkan di 15 negara bagian untuk membantu pasukan polisi menangani kerusuhan tersebut.

Antifa - kependekan dari aksi anti-fasis - adalah gerakan protes yang sangat menentang neo-Nazi, fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme. Ini dianggap sebagai kelompok aktivis yang terorganisir secara longgar tanpa pemimpin.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas