Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Jawab Tudingan Sembunyi di Bunker saat Demo: Hanya Memeriksa, Bukan Berlindung Diri

Presiden AS Donald Trump menjawab tudingan dirinya sengaja bersembunyi di Bunker saat para pendemo mendatangi Gedung Putih untuk melakukan unjuk rasa.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Trump Jawab Tudingan Sembunyi di Bunker saat Demo: Hanya Memeriksa, Bukan Berlindung Diri
AFP
Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menanggapi tudingan dirinya bersembunyi di bunker saat demo.

Donald Trump mengaku dirinya pergi ke bunker Gedung Putih bawah tanah untuk "inspeksi".

Bukan untuk melindungi diri dari pengunjuk rasa seperti tudingan banyak orang.

Kala itu, Presiden AS dibawa ke fasilitas bunker saat berlangsungnya demonstrasi di Gedung Putih pada Jumat (29/5/2020) lalu.

Menurut laporan, saat itu menunjukkan bahwa Trump telah berada di sana selama hampir satu jam.

Ia berada di bunker bersama dengan Ibu Negara Melania Trump dan putra mereka Barron.

Presiden AS Donald Trump dikawal ketat Secret Service dan polisi ketika berjalan kaki di sekitar gedung putih.
Presiden AS Donald Trump dikawal ketat Secret Service dan polisi ketika berjalan kaki di sekitar gedung putih. (AFP)

Baca: Mike Tyson Pernah Marah Besar pada Donald Trump, Perselingkuhan jadi Sebab

Seorang Republikan mengakui Trump pergi ke bunker namun hanya sebentar dan tidak ada hubungannya dengan protes yang tengah berlangsung.

Berita Rekomendasi

"Itu lebih untuk inspeksi. Saya ada di sana untuk waktu yang sangat singkat," ujarnya kepada Fox News Radio, dikutip Tribunnews dari Sky News.

"Mereka mengatakan ini saat yang tepat untuk turun dan memeriksanya."

"Karena mungkin suatu saat kamu akan membutuhkannya," tambahnya.

Trump kemudian mengulangi ancaman tindakan militernya di New York.

Ia ingin melanjutkan upayanya untuk menghubungkan kerusuhan sipil setelah kematian George Floyd dengan para pemimpin liberal di kota itu.

Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri.
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. (Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP)

Baca: Inilah Bungker Rahasia di Gedung Putih Tempat Presiden Trump Sembunyi dari Para Pendemo

"Jika mereka tidak segera meluruskan, aku akan menyelesaikannya. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump.

Trump juga membantah gas air mata sengaja ditempakan pada pengunjuk rasa yang damai.

Hal itu terjadi di luar sebuah gereja bersejarah di Washington DC, yang disebut untuk membersihkan jalan baginya menggelar kesempatan berfoto.

Namun, anggapan itu rupanya bertentangan dengan laporan dari banyak orang yang hadir.

"Sekarang, ketika saya pergi, saya tidak mengatakan 'Oh, pindahkan mereka.' Saya tidak tahu siapa yang ada di sana," ujar Trump.

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. (Sky News)

Baca: PM Kanada Kehabisan Kata-Kata Tanggapi Cara Trump Tangani Demo Bela George Floyd

Setelah itu, Trump justru memperbarui serangannya terhadap tokoh-tokoh penting, termasuk di antaranya presenter MSNBC dan mantan anggota Kongres Joe Scarborough dan presenter CNN Chris Cuomo.

Lalu ia menjawab saat ditanya mengapa memilih untuk fokus pada pertengkaran semacam itu di tengah krisis nasional yang sedang berlangsung.

"Aku hanya melakukannya, kau tahu, orang-orang memukulku, aku balas memukul," jawab Trump.

Hal itu terjadi ketika Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan dia menentang penggunaan tentara tugas aktif untuk menahan protes, yang disarankan Trump.

Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes
Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes (AFP/Apu Gomes)

Baca: Trump Telepon Putin Saat Gelombang Demo Floyd di AS, Apa yang Dibahas?

Esper mengatakan pasukan dalam peran penegakan hukum harus digunakan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan".

"Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang," ujar Esper.

Demonstrasi besar-besaran di Washinton, DC, Amerika Serikat serta puluhan kota besar lainnya di seluruh negeri tengah terjadi.

Hal itu setelah seorang polisi menekan leher dari seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd hingga meninggal dunia, di Minneapolis.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas