Game Call of Duty 'Ikut' Kampanyekan Black Lives Matter Terkait Kematian George Floyd
Game Call of Duty: Modern Warfare ikut menyuarakan kampanye Black Lives Matter terkait kematian George Floyd beberapa waktu lalu.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah game besutan Infinity Ward, Call of Duty: Modern Warfare baru saja merilis pembaruan yang menambahkan sebuah pesan.
Pesan splash screen yang muncul di Call of Duty: Modern Warfare ini bertuliskan Black Lives Matter.
Kampanye Black Lives Matter yang muncul di splash screen game Call of Duty: Modern Warfare ini sebagai bentuk dukungan kepada komunitas kulit hitam di Amerika Serikat.
Black Lives Matter ini kembali muncul setelah pria keturunan Afrika-Amerika bernama George Floyd tewas karena kebrutalan polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Baca: Suasana Haru Menyelimuti Pemakaman George Floyd, Dikenal sebagai Sosok Ayah yang Baik
Baca: Nasib Derek Chauvin dan Tiga Polisi Pembunuh George Floyd Kini, Terancam 40 Tahun Penjara
Kematian George Floyd ini membuat hampir di seluruh negara bagian di Amerika Serikat melakukan protes besar-besaran.
Dikutip dari The Verge, sebuah pernyataan yang dirilis oleh Infinity Ward dalam Call of Duty: Modern Warfare menyebutkan bahwa komunitas telah tersakiti.
"Komunitas kami tersakiti."
"Kesenjangan sistemik pengalaman komunitas kami sekali lagi menjadi pusat perhatian."
"Call of Duty dan Infinity Ward mewakili kesetaraan dan inklusi. Kami menentang rasisme dan ketidakadilan yang dialami komunitas kulit hitam kami."
"Sampai perubahan terjadi dan Black Lives Matter, kita tidak akan pernah benar-benar menjadi komunitas yang kita perjuangkan," tulis pernyataan tersebut.
Baca: Polisi Perancis Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Anti-Rasisme untuk George FLoyd
Baca: Meski Dinyatakan Positif Corona, George Floyd Tidak Meninggal karena Covid-19
Pesan tersebut akan muncul setiap kali game Call of Duty: Modern Warfare di PS4 diluncurkan.
Pesan itu juga muncul di layar pemuatan dan ketika beralih ke mode terpisah seperti Warzone.
Beberapa perusahaan video game telah mengeluarkan pernyataan dukungan untuk komunitas kulit hitam minggu ini.
Hal itu menyusul protes terhadap kebrutalan polisi di AS dan pembunuhan George Floyd.
Namun, menempatkan pesan di depan semua orang yang memainkan game First Person Shooter (FPS) paling populer tersebut, dapat membantu menjangkau kelompok orang yang lebih luas.
George Floyd Dinyatakan Positif Corona
Hasil autopsi yang dilakukan terhadap jasad George Floyd telah menunjukkan hal yang mengejutkan.
Pria yang tewas setelah dicekik lehernya dengan lutut oleh polisi Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat bernama Derek Chauvin itu dinyatakan positif Covid-19.
Kendati demikian, Kantor Penguji Medis di Hennepin pada Rabu (3/6/2020) lalu menegaskan virus ini bukan penyebab George Floyd meninggal.
CNN melaporkan, menurut pihak medis yang melakukan autopsi, virus corona yang ada dalam tubuh Floyd kemungkinan tidak mudah menular.
Baca: Tenaga Medis Covid-19 Gabung dalam Demo Bela George Floyd: Kami Juga Lawan Virus Rasisme
Baca: Hasil Autopsi George Floyd Positif Terpapar Virus Corona, Masuk Kategori OTG
"Karena status positif untuk (Covid-19) dapat bertahan selama berminggu-minggu setelah onset dan resolusi penyakit klinis."
"Hasil autopsi kemungkinan besar mencerminkan kepositifan asimptomatik tetapi persisten dari infeksi sebelumnya," bunyi pernyataan Kantor Penguji Medis.
Menurut hasil autopsi, Floyd selamat dari virus corona yang dinilai lebih rentan menyerang komunitas kulit hitam di AS.
Ini terbukti dari beberapa perhitungan yang menunjukkan lebih banyak keturunan Afrika-Amerika yang meninggal karena Covid-19 dibanding orang kulit putih.
Komunitas Afrika-Amerika mewakili 13,4 persen dari populasi Amerika menurut Biro Sensus AS.
Nahasnya sebuah studi memperlihatkan hampir 60 persen kematian Covid-19 didominasi komunitas kulit hitam.
Baca: Kata Pengacara: Bukan Covid-19, Tapi Pandemi Rasisme yang Tewaskan George Floyd
Baca: Ancaman Hukum 40 Tahun Penjara untuk 4 Polisi Pembunuh George Floyd
Di lain sisi, protes atas kematian George Floyd yang berlangsung berhari-hari ini akan menambah risiko kesehatan bagi demonstran.
Jarak sosial tidak mungkin dilakukan sehingga diyakini demonstrasi akan mempermudan penularan virus corona.
(Tribunnews.com/Whiesa/Ika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.