Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kalinya dalam Sejarah, Kepala Angkatan Udara AS Dijabat Pria Afrika-Amerika

Pada Selasa (9/6/2020) senat mengonfirmasi bahwa seorang pria Afrika-Amerika menjabat sebagai Kepala Dinas Militer AS.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pertama Kalinya dalam Sejarah, Kepala Angkatan Udara AS Dijabat Pria Afrika-Amerika
Twitter @PACAF
Kepala Angkatan Udara AS Dijabat Pria Kulit Hitam, Pertama dalam Sejarah Militer Negeri Paman Sam 

Militer AS selama ini terkenal kurang keragaman di dalam jajaran kepemimpinannya.

Menurut angka terakhir Pentagon, ada 18,7% persen orang Afrika-Amerika yang terdaftar menjadi anggota militer.

Tetapi nyatanya hanya 8,8 persen orang kulit hitam di jajaran pimpinan, berbanding dengan 76,1 persen orang kulit putih.

Amerika Serikat sudah sejak lama bergulat dengan isu rasisme yang kuat sehingga hal ini turut mempengaruhi kondisi militer.

Semua kepala dinas militer dalam beberapa hari terakhir ini menyerukan perlunya mengatasi masalah ras di antara militer, menyoal protes kematian Floyd.

Baca: Jet Tempur China Mendekat usai Pesawat AS Melintas, Militer Taiwan Langsung Bereaksi

Baca: Tentara Garda Nasional AS Positif Covid-19 Setelah Kawal Unjuk Rasa Kematian George Floyd

Letnan Kolonel Christine  menjadi wanita pertama yang menerbangkan pesawat  tempur  F-35  untuk Angkatan Udara AS.
Letnan Kolonel Christine menjadi wanita pertama yang menerbangkan pesawat tempur F-35 untuk Angkatan Udara AS. (NBC News)

Dalam hal ini Angkatan Darat dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengganti nama hampir selusin pangkalan utama dan instalasi yang berkaitan dengan masalah itu.

"Saya berpikir tentang Afrika-Amerika yang pergi sebelum saya untuk membuat peluang ini menjadi mungkin."

Berita Rekomendasi

"Saya berpikir tentang harapan besar yang datang dengan nominasi bersejarah ini, terutama melalui lensa peristiwa terkini yang mengganggu bangsa kita," kata Brown saat pencalonannya.

"Saya berpikir tentang bagaimana pencalonan saya memberikan harapan, tetapi juga datang dengan beban berat."

"Saya tidak dapat memperbaiki rasisme selama berabad-abad di negara kami dan saya juga tidak dapat memperbaiki diskriminasi selama beberapa dekade yang mungkin berdampak pada anggota Angkatan Udara kami," jelasnya.

Brown berharap dirinya nanti bisa memulai perubahan agar militer bisa lebih menghargai nilai keanekaragaman.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas