Taiwan Pertimbangkan Longgarkan Larangan bagi Penumpang Transit
mereka masih dilarang menghabiskan malam di bandara negara itu dan dalam waktu delapan jam harus pergi dari lokasi tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Pemerintah Taiwan tengah mempertimbangkan rencana mengakhiri larangan bagi para penumpang pesawat yang melakukan transit.
Kendati demikian, mereka masih dilarang menghabiskan malam di bandara negara itu dan dalam waktu delapan jam harus pergi dari lokasi tersebut.
Perlu diketahui, sejak 24 Maret lalu, Taiwan telah memberlakukan larangan menyeluruh bagi para penumpang yang transit melalui bandara.
Baca: Derek Chauvin Tetap Dapat Uang Pensiun Rp 14 Miliar Walau Dinyatakan atas Pembunuhan George Floyd
Baca: Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Praktisi Kesehatan Sarankan Ganjil Genap Tidak Diterapkan Dulu
Baca: Pimpinan Serikat Polisi New York: Berhenti Memperlakukan Kami Seperti Binatang dan Penjahat
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah Taiwan dalam mencegah kembali masuknya virus corona (Covid-19), karena saat ini pertumbuhan pandemi virus itu telah melambat di negara itu.
Sehingga salah satu bisnis pendukung perekonomian di Taiwan, khususnya maskapai penerbangan, meminta pemerintah untuk mulai mengurangi pembatasan penumpang transit.
Dikutip dari laman Taiwan News, Minggu (14/6/2020), Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan pun menghubungi Administrasi Penerbangan Sipil (CAA) dan Korporasi Bandara Internasional Taoyuan (TIAC) untuk melakukan pembahasan mengenai gagasan tersebut.
Nantinya, begitu pihak bandara dapat menentukan rute khusus bagi para penumpang transit, maka pembatasan pun kemungkinan akan dilonggarkan.
Wisatawan yang transit tidak akan diizinkan untuk menjelajah ke luar bandara dan memasuki pusat kota Taiwan.
Sedangkan penerbangan lanjutan mereka harus berangkat dalam waktu delapan jam setelah kedatangan di negara kepulauan tersebut.
Mereka juga tidak akan diizinkan untuk bermalam di bandara. (taiwannews)