India Boikot 59 Aplikasi Ponsel Milik China di Tengah Sengketa Perbatasan, Termasuk TikTok
India memboikot 59 aplikasi yang sebagian besar milik China di tengah sengketa perbatasan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Krisis Perbatasan India-China
Lebih jauh, keputusan India datang karena pasukannya terlibat dalam ketegangan dengan tentara China di Ladakh timur, Himalaya, bulan lalu.
India kehilangan 20 tentara dalam bentrokan 15 Juni 2020, yang terjadi sekira 4.500 meter di atas permukaan laut di Lembah Sungai Galwan.
Kematian 20 tentara India ini memicu kemarahan besar dan protes jalanan di India.
Baca: 20 Tentara India Tewas dalam Bentrokan Adu Jotos dan Lemparan Batu dengan Militer China
Baca: Konflik India-China: 20 Petarung MMA Diterjunkan ke Perbatasan Tiongkok-New Delhi
Sebagaimana diketahui, sentimen anti-China telah lama membara di India.
Hal itu karena tuduhan impor murah membanjiri negara tersebut.
Tetapi, bentrokan di perbatasan telah membawa ketegangan ke permukaan dengan seruan memboikot produk-produk China.
Peti Kemas dari China di Pelabuhan Ditahan
Sementara itu, berdasar laporan yang diterima, bea cukai India di pelabuhan sejak pekan lalu menahan peti kemas yang datang dari China, termasuk produk Apple, Cisco dan Dell.
Ponsel China memiliki hampir 65 persen pangsa pasar smartphone lokal.
Sementara aplikasi berbagi video seperti TikTok dan Helo populer di kalangan anak muda India.
Larangan itu juga diharapkan menjadi batu sandungan bagi perusahaan-perusahaan seperti Bytedance yang berbasis di Beijing.
Bytedance diketahui memiliki rencana untuk menginvestasikan 1 miliar dolar AS (Rp 14,1 triliun) di India.
Baca: Apple Tambahkan Aplikasi Khusus untuk Buka Pintu Mobil BMW
Selain itu, Bytedance juga memiliki rencana membuka pusat data lokal, dan baru-baru ini meningkatkan perekrutan di negara tersebut.
Di antara aplikasi lain yang telah dilarang yakni WeChat Tencent.
WeChat Tencent telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Andorid Google, UC Browser Alibaba dan dua aplikasi Xiaomi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)