Palsukan Ribuan Tes Covid-19 Jadi Negatif, Pemilik RS di Bangladesh Ditangkap Polisi
Mohammad Shahed ditangkap pada Rabu (15/7/2020) waktu setempat, ketika mencoba untuk melarikan diri ke India
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Bangladesh Tangkap Pemilik Rumah Sakit atas Kasus Penipuan Hasil Tes Covid-19
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Seorang pemilik Rumah Sakit di Bangladesh ditangkap atas tuduhan mengeluarkan ribuan hasil tes virus corona atau Covid-19 negatif palsu untuk pasien di dua klinik miliknya.
Mohammad Shahed ditangkap pada Rabu (15/7/2020) waktu setempat, ketika mencoba untuk melarikan diri ke India dengan memakai burqa.
Baca: Sampah Plastik Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19 Karena Belanja Online
Penangkapan inu menandai akhir dari sembilan hari perburuan Mohammad Shahed atas tuduhan memberikan sertifikat palsu kepada pasien-yang mengatakan mereka bebas dari Covid-19 Bahkan para pasien tanpa harus diperiksa terlebih dahulu.
Shahed, 42, adalah salah satu dari belasaan orang yang ditahan oleh pihak berwenang selama beberapa hari terakhir sehubungan dengan kasus penipuan itu.
Para ahli memperingatkan, dokumen palsu itu semakin memperburuk situasi yang sudah mengerikan akibat Covid-19 di negara berpenduduk 168 juta orang.
"Dia ditangkap dari tepi Sungai di perbatasan, saat ia mencoba melarikan diri ke India. Ia memakai burqa, "kata juru bicara Batalyon Reaksi Cepat Kolonel Ashique Billah kepada AFP.
"Rumah sakit-nya telah melakukan 10.500 tes virus Corona, dimana 4.200 itu asli dan sisanya, 6.300 laporan tes, diberikan tanpa melakukan tes," jelasnya.
Shahed juga dituduh menarik biaya untuk sertifikat dan untuk perawatan pasien Covid-19, meskipun ia telah setuju dengan pemerintah bahwa rumah sakit di ibukota Dhaka akan memberikan perawatan gratis.
Seorang dokter terkenal dan suaminya juga ditangkap oleh polisi dan dituduh mengeluarkan ribuan sertifikat virus palsu di laboratorium mereka, di Dhaka.
Penipuan ini akan sangat merugikan para pekerja migran yang ingin pergi ke luar negeri.
Maskapai Italia minggu lalu memangguhkan penerbangan ke Roma dari Bangladesh untuk membendung penyebaran corona.
Beberapa penumpang yang tiba dari Dhaka juga dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu banyak pihak menilai, Pemerintah Bangladesh harus memastikan kualitas tes Covid-19 di laboratorium lokal demi pasar kerja di luar negeri.
Baca: Kasus Pertama Bayi Terpapar Covid-19 Sejak Dalam Kandungan Terjadi di Paris
Bangladesh telah melaporkan lebih dari 193.000 kasus infeksi dan 2.457 kasua kematian sejauh ini.
Tapi ahli medis mengatakan angka itu masih jauh lebih rendah dibandingkan fakta sesungguhnya. (AFP/Channel News Asia)