Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Kampanye Donald Trump Pakai Lagu Linkin Park Dihapus Twitter, Ini Penyebabnya

"Media ini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan atas laporan dari pemilik hak cipta," tulis Twitter

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Video Kampanye Donald Trump Pakai Lagu Linkin Park Dihapus Twitter, Ini Penyebabnya
Drew Angerer / Getty Images / AFP
WASHINGTON, DC - 14 JULI: Presiden AS Donald Trump berbicara kepada media di Rose Garden di Gedung Putih pada 14 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden Trump berbicara tentang beberapa topik termasuk kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pasar saham dan hubungan dengan China ketika coronavirus terus menyebar di AS, dengan hampir 3,4 juta kasus yang dikonfirmasi. 

'Dan saya pikir kita dapat mengatakan itu pada platform lain juga, 'apakah Anda juga melihat itu di Google, apakah melihat itu Facebook, mungkin yang lain."

Pada Selasa (26/5/2020), Twitter menilai kicauan Trump tidak berdasar, bahkan sesat. 

Trump menuduh, perusahaan media sosial itu telah ikut campur dalam pemilihan Presiden 2020. 

"Twitter benar-benar mengekang kebebasan berbicara, dan saya, sebagai Presiden, tidak akan membiarkan itu terjadi," tulis Trump di akun Twitternya,  seperti dilansir Reuters, Rabu (27/5/2020).

Dalam cuitannya sebelumnya, Trump menuding, pemungutan suara melalui surat suara yang dikirimkan via pos akan menyebabkan manipulasi pemilih dan "kecurangan Pemilu". 

Facebook Hapus iklan Kampanye Trump Karena Pakai Simbol yang Pernah Dipakai  Nazi

Facebook menghapus iklan kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (18/6/2020).

Berita Rekomendasi

Iklan kampanye Trump menampilkan simbol segitiga merah terbalik--simbol yang pernah digunakan oleh Nazi untuk menunjuk tahanan politik, di kamp konsentrasi.

Raksasa media sosial ini mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis (18/6/2020), bahwa iklan kampanye Trump melanggar "kebijakan kami terhadap kebencian terorganisir."

Kepala Kebijakan Keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher

menegaskan, perusahaan tidak mengizinkan simbol ideologi kebencian.

"Kami tidak mengizinkannya di platform dan kami menghapusnya. Itulah yang kita lihat dalam hal ini dengan iklan ini, dan di mana saja simbol itu digunakan, kita akan mengambil tindakan yang sama," jelas Nathaniel Gleicher, kepada anggota parlemen.

Iklan itu diposting pada halaman kampanye Trump dan Wakil Presiden Mike Pence. Selama 24 jam iklan itu sempat ada di laman Facebook kampanye Trump, sebelum dihapus.

Kampanye Trump menghabiskan lebih dari 17.000 dolar AS untuk iklan.

Iklan mulai berjalan pada Rabu (17/6/2020). 

Dalam sebuah pernyataan, Direktur komunikasi tim kampanye Trump Murtaugh mengatakan segitiga merah terbalik adalah simbol yang biasa digunakan oleh kelompok Antifa.

 Dia mengatakan simbol itu tidak masuk dalam database dari simbol kebencian. 

Karena itu ia binggung dengan langkah Facebook hanya menarget simbol itu ketika dipakai iklan kampanye Trump.

Beberapa ahli membantah, segitiga merah umumnya digunakan sebagai simbol Antifa.

Baca: Buku Aib Donald Trump Pecahkan Rekor Penjualan

ADL mengatakan simbol segitiga tidak masuk dalam database karena itu adalah simbol sejarah.  Database hanya mencakup simbol yang digunakan oleh ekstrimis zaman modern dan supremasi kulit putih.

"Apakah sadar akan sejarah tim kampanye Trump untuk menggunakan simbol- yang praktis identik dengan yang digunakan oleh rezim Nazi untuk mengklasifikasikan tahanan politik di kamp konsentrasi-untuk menyerang lawan-lawannya adalah ofensif dan sangat mengganggu," kata Chief Executive Officer ADL Jonathan Greenblatt dalam sebuah pernyataan. (Reuters/CNBC/Axios/Daily Beast/Anadolu Agency/AP/AFP/Channel News Asia/BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas