Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak-anak Tidak Paham Social Distancing, Menteri Pendidikan Malaysia Didesak Kembali Tutup Sekolah

Menteri pendidikan Malaysia didesak untuk menutup kembali sekolah dasar karena anak-anak dinilai belum siap kembali bersekolah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Anak-anak Tidak Paham Social Distancing, Menteri Pendidikan Malaysia Didesak Kembali Tutup Sekolah
Inter Religious Federation for World Peace & Kiddy 123
Ilustrasi siswa sekolah dasar di Malaysia - Anak-anak Tidak Paham Social Distancing, Menteri Pendidikan Malaysia Didesak Kembali Tutup Sekolah 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan Malaysia didesak untuk menutup kembali sekolah dasar karena anak-anak dinilai belum siap kembali bersekolah apalagi Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

Datuk Seri Mohd Sharkar Shamsudin, Dewan Tertinggi UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu), menyebut bahwa anak-anak SD, khususnya di kelas satu sampai tiga, belum sepenuhnya memenuhi social distancing.

"Mereka (siswa) tidak melaksanakan social distancing karena mereka belum sepenuhnya paham."

"Mereka hanya bergantung pada guru mereka untuk merawat mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada Utusan Malaysia.

Mohd Sharkar berkesempatan mengunjungi salah satu sekolah dasar di SK Jalan Bahagia.

"Saya melihat para siswa, khususnya kelas 1-3, tidak mengerti social distancing. Mereka belum siap kembali ke sekolah.

Baca: Tunggakan Pajak Mantan PM Malaysia Najib Razak Mencapai Rp 5,8 Triliun

Berita Rekomendasi

Baca: Malaysia Bisa Berbangga, Tim F1 dan MotoGP yang Didukung Petronas Juara Balapan

Ilustrasi siswa sekolah dasar di Malaysia - Anak-anak Tidak Paham Social Distancing, Menteri Pendidikan Malaysia Didesak Kembali Tutup Sekolah
Ilustrasi siswa sekolah dasar di Malaysia (Inter Religious Federation for World Peace & Kiddy 123)

Dilansir World of Buzz, sekolah dasar (kelas 1-4) sudah dibuka sejak 22 Juli lalu.

Sementara kelas 5-6 sudah masuk sekolah lebih awal, yaitu sejak 15 Juli.

Mohd Sharkar menambahkan, pemerintah tidak seharusnya mengambil langkah buru-buru demi mencegah munculnya klaster baru yang melibatkan anak sekolah.

Selain mendesak menteri pendidikan untuk menutup sekolah kembali, Mohd Sharkar juga menambahkan, siswa Form 1-3 (setara SMP) diberi libur sekolah.

"Hanya siswa dari Form empat dan lima (setara SMA) yang boleh berada di sekolah sampai kami yakin bahwa penyebaran virus sudah terkendali dan vaksin telah ditemukan."

Baca: Update Corona Indonesia 24 Juli 2020: Bertambah 1.761, Kini Ada 95.418 Kasus

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas