Diplomat AS Tinggalkan Konsulat di Chengdu, Buntut Penutupan Kedutaan China di Houston
Penutupan kedutaan AS di Chengdu merupakan sikap Beijing atas penutupan kedutaan Tiongkok di Houston, Texas, AS pekan lalu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Para diplomat Amerika meninggalkan konsulat AS di kota Chengdu, China barat daya.
Penutupan kedutaan AS di Chengdu merupakan sikap Beijing atas penutupan kedutaan Tiongkok di Houston, Texas, AS pekan lalu.
Mengutip dari BBC, dengan tenggat waktu hanya sampai Senin pagi (27/7/2020), staf keluar dari kedutaan membawa file kotak dan kantong sampah.
Baca: Hubungan dengan China Makin Memanas, Staf AS Tinggalkan Gedung Konsulat di Chengdu
Baca: Balas Pengusiran Konsulat di Houston, China Titahkan Pengosongan Konsulat Amerika Serikat di Chengdu
Para penduduk pun terlihat mengerumuni konsulat AS di luar.
Mereka disebut mengibarkan bendara Tiongkok dan berfoto selfi di sana.
Penutupan Kedutaan di Houston
Menyoal konsulat China di Houston, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo buka suara.
Ia menegaskan, keputusan Washington dilaksanakan karena Beijing ‘mencuri’ kekayaan intelektual dan informasi pribadi warga AS.
Baca: Polisi Jaga Ketat Gedung Konsulat AS di Chengdu Setelah China Perintahkan Penutupan
Baca: China Perintahkan Penutupan Konsulat AS di Chengdu sebagai Balasan Ditutupnya Kedutaan di Houston
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin berkomentar, langkah AS menutup kedutaan di Houston didasarkan pada ‘kebohongan anti-China’.
Lebih jauh ketegangan AS-China meningkat karena sejumlah masalah, di antaranya:
- Pemerintahan Presiden Donald Trump berulang kali bentrok dengan Beijing terkait perdagangan dan pandemi virus corona.
- Washington mengecam China atas UU Keamanan baru yang kontroversial di Hong Kong.
- Pekan lalu, seorang pria asal Singapura mengaku bersalah di pengadilan AS karena bekerja sebagai agen China.
- Empat orang dari China didakwa dalam kasus penipuan visa AS, secara terpisah, dan dituduh berbohong tentang bertugas di militer China.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)