Resmi Ditutup, China Ambil Alih Konsulat AS di Chengdu
China memerintahkan penutupan Konsulat AS pada Jumat Pekan lalu, setelah Washington minggu lalu memberikan tenggat waktu 72 jam bagi Beijing untuk
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Di Chengdu, lambang Konsulat AS di dalam kompleks itu telah diturunkan dan para staf terlihat bergegas.
Baca: Diplomat AS Tinggalkan Konsulat di Chengdu, Buntut Penutupan Kedutaan China di Houston
Tiga mobil Van terlihat memasuki kompleks Konsulat AS.
Polisi terlihat berjaga-jaga di luar dan menutup jalan di sekitar Konsulat.
Sejumlah orang berjalan di sepanjang jalan di seberang pintu masuk. Banyak di antara mereka berhenti untuk mengambil foto atau video sebelum polisi membubarkan.
Anggota polisi mengamankan seorang pria yang mencoba memegang sebuah pesan. Belum jelas pesan apa yang disampaikannya.
Aksi balasan untuk menutup Konsulat datang setelah pemerintahan Donald Trump memberikan China waktu sampai pukul 16.00 sore pada Jumat (24/7/2020) untuk mengosongkan Konsulat Houston.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Konsulat tersebut telah "menjadi pusat pencurian kekayaan intelektual".
Konsulat dibuka pada 1985 dan memiliki hampir 200 karyawan, termasuk sekitar 150 staf dari warga setempat, menurut halaman resminya.
Masih belum diketahui pasti jumlah tersisa diplomat AS di kantor itu setelah sebelumnya dievakuasi dari China karena pandemi virus Corona.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan beberapa personil di Konsulat Chengdu "melakukan kegiatan tidak sejalan dengan identitas mereka."
Aksi beberapa personil Konsulat itu dinilai telah mengganggu dan merugikan kepentingan keamanan China.
Namun sayang dia tidak menjelaskan bagaimana cara kerja beberapa personil Konsulat AS yang disebut membahayakan dan merugikan keamanan China.
Konsulat AS di Chengdu juga diberikan waktu 72 jam untuk ditutup, atau sampai pukul 10.00 pagi pada Senin (27/7/2020), menurut editor media pemerintah China, Global Times.
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, Surat Kabar resmi dari Partai Komunis China yang berkuasa.