Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Lebanon Bandingkan Ledakan di Beirut dengan Situasi Perang Saudara: Ini Paling Besar

Seorang warga Lebanon menceritakan ledakan yang terjadi di Beirut lebih besar dibanding dengan situasi saat perang saudara invasi Israel.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Cerita Warga Lebanon Bandingkan Ledakan di Beirut dengan Situasi Perang Saudara: Ini Paling Besar
Anwar Amro/AFP
Sebuah ledakan dahsyat di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut tengah menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 2.750 orang lainnya. Ledakan ini mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela, menghancurkan batu dan mengguncang tanah di ibukota Lebanon. - Seorang warga Lebanon menceritakan ledakan yang terjadi di Beirut lebih besar dibanding dengan situasi saat perang saudara invasi Israel. 

"Lalu aku mencoba untuk menelepon orang tuaku, tapi aku tidak bisa menjangkau siapapun."

"Aku tidak percaya bahwa aku masih hidup," imbuhnya.

Satu lagi cerita dari seorang jurnalis yang juga pendiri situs berita beirutreport.com, Habib Battah.

Ia mendeskripsikan peristiwa itu seperti sebuah bencana alam.

Karena kerusakan yang diakibatkan mencakup wilayah luas di luar lokasi ledakan.

Baca: Dugaan Trump, Ledakan di Beirut Tampak Seperti Serangan Bom

Baca: Apa itu Amonium Nitrat? Diduga Penyebab Ledakan Besar di Ibukota Lebanon, Beirut

Habib Battah menerangkan memiliki teman yang tinggal agak jauh dari lokasi memperlihatkan kondisi terkini mereka.

Rumah mereka seluruhnya hancur hingga membuat ia bertanya bagaimana mereka tidur malam ini tanpa jendela.

Berita Rekomendasi

"Aku memiliki teman yang tinggal 10 sampai 15 menit dari sini memperlihatkan seluruh rumah rusak," ungkap Habib Battah.

"Aku bertanya-tanya bagaimana orang-orang akan tidur malam ini tanpa jendela," lanjutnya.

Habib Battah menambahkan, Lebanon tak siap apabila terjadi sebuah bencana.

Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung, dan mengirim asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui.
Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung, dan mengirim asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. (STR/AFP)

Hal tersebut dikarenakan warganya selalu hidup di tengah ketakutan dengan malapetaka besar seperti gempa bumi.

Namun menurut Habib Battah, Lebanon tak memiliki kesiapan darurat dan respons yang baik.

"Negara ini tak siap untuk bencana, kita selalu hidup dalam ketakutan akan bencana besar. Bencana alam seperti gempa bumi," tutur Habib Battah.

Baca: 2 Kendaraan TNI Rusak Kena Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon

"Negara ini tak memiliki kesiapan darurat dan juga respons, mereka bahkan tak memiliki jumlah polisi yang cukup untuk mengontrol jalan raya."

"Tak ada tempat di mana bisa menemukan pemerintah mencoba untuk mengatur soal keamanan dan peraturan bagi warganya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas