Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Rumah Diapit Jalan Layang, Pemiliknya Klaim Merasa Nyaman Tinggal di Sana

Bangunan tersebut merupakan satu dari banyak contoh "rumah paku", di mana pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Viral Rumah Diapit Jalan Layang, Pemiliknya Klaim Merasa Nyaman Tinggal di Sana
kompas.com
Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.(WEIBO via DAILY MAIL) 

TRIBUNNEWS.COM - Viral sebuah rumah diapit jalan layang atau flyover. Sang pemilik rumah menolak menjualnya ke pemerintah selama 10 tahun.

Rumah itu berada jalan layang kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.

Bangunan tersebut merupakan satu dari banyak contoh "rumah paku" di China atau "dingzihu" dalam bahasa Mandarin, di mana pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.

Video yang dirilis media lokal menunjukkan rumah itu diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge, yang baru dibuka di kota tersebut.

Baca: Diambang Perang, Kendaraan Militer China Mulai Dekati Taiwan

Baca: China Mulai Simulasi Antisipasi Serangan Udara Amerika

Baca: Pengakuan ABK yang Kabur dari Kapal China: Minum Air Laut, Ditendang hingga Tak Digaji

Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun tv Guangdong.

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.(WEIBO via DAILY MAIL)
Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.(WEIBO via DAILY MAIL) (kompas.com)

Pemilik rumah yang dikenal dengan nama belakang Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.

Ia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.

BERITA REKOMENDASI

"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.

Baca: Politikus Gelora: Indonesia Jangan Tiru China dan Amerika Atasi Resesi Ekonomi

Orang dalam mengatakan ke stasiun tv tadi, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah, tetapi dia hanya dijanjikan dua.

Kemudian dalam wawancara lain yang direkam oleh Pear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasannya dia tak mau pindah.

Baca: Hasil MotoGP Ceko 2020 - KTM Gemilang, Jorge Lorenzo Puji Dani Pedrosa

Rumah di tengah jalan layang ini langsung viral di media sosial China, Weibo. Foto-foto dan videonya banyak beredar di sana.

Pada Kamis (6/8/2020) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada 2010, guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dari Guangzhou Daily.


Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana.

Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.

Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.

Pihak berwenang juga mengklaim telah menawari Nyonya Liang banyak pilihan apartemen serta skema kompensasi tunai, tetapi dia menolak semuanya.

Mereka menambahkan, para insinyur sudah menghitung faktor keselamatan sebelum membangun jalan layang itu.

Sementara itu pemerintah berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Nyonya Liang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Rumah di Tengah Jalan Layang, Pemilik "Ngeyel" Tak Mau Digusur

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas