Mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad Dirikan Partai Pejuang untuk Perangi Korupsi
Mahathir mengatakan partai itu terbentuk dari rasa kesadaran dan kebutuhan untuk memerangi korupsi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendirikan partai politik baru bernama "Partai Pejuang."
Mahathir mengatakan partai itu terbentuk dari rasa kesadaran dan kebutuhan untuk memerangi korupsi yang menghancurkan bangsa.
Karena itu ia mengajak masyarakat untuk bergabung bersama mereka dalam memerangi korupsi.
"Partai kami terbentuk dari rasa kesadaran. Korupsi menghancurkan bangsa. Korupsi menghancurkan orang Melayu."
Baca: Tak Hanya Mahathir Mohamad yang Dipecat dari Partai Bersatu, Tapi Juga Politisi Muda 27 Tahun Ini
"Jika Anda ingin posisi dan uang, pilih partai lain. Jika Anda ingin menebus martabat Anda dan membela hak kami, pilih Partai kami. Pilih Pejuang," ujar Mahathir dalam pernyataan yang diposting di halaman Facebook dan Twitter, Kamis (13/8/2020).
Pada tanggal 7 Agustus lalu, Mahathir mengumumkan pembentukan partai baru tanpa nama, yang tidak sejalan dengan Pakatan Harapan (PH) atau Perikatan Nasional (PN).
Baca: Mahathir Sebut Muhyiddin Pengkhianat, Langgar Kesepakatan Gulingkan Barisan Nasional
Dia mengatakan partai baru akan dipimpin oleh putranya, Mukhriz Mahathir sebagai Presiden, dan dirinya sebagai Ketua.
Dalam peluncuran partai baru itu di negara bagian Perak, Rabu (12/8/2020), Partai Pejuang akan membersihkan negara dari korupsi.
Dalam forum itu pula, ia memperkenalkan Amir Khusyairi Mohamad Tanusi (38) sebagai calon yang akan mengikuti pemilu sela negara bagian. Amir akan maju sebagai calon independen mengingat Partai Pejuang belum terdaftar.
Baca: Politik Malaysia Memanas, Mahathir Janji Gulingkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin
Ia mengatakan, Partai Pejuang akan segera memiliki enam anggota parlemen, satu anggota dewan negara bagian dan satu Senator. Mereka adalah mantan anggota parlemen dari Partai Bersatu termasuk Mahathir.
Partai Bersatu didirikan Mahathir pada 2016 lalu, dan ikut dalam pemilu 2018.(BERNAMA/ Straits Times)