Rusia Klaim Dapat Pesanan 1 Miliar Dosis Vaksin Sputnik V
Keputusan Moskow memberikan persetujuan sebelum selesainya uji klinis tahap tiga, telah menimbulkan keprihatinan di antara para ahli.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menjadi negara pertama di dunia memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 setelah kurang dari dua bulan pengujian manusia.
Vaksin yang didaftarkan Rusia itu bernama "Sputnik V".
Nama itu dipakai dalam rangka memberikan penghormatan kepada satelit pertama di dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.
Demikian dilansir Reuters, Rabu (12/8/2020).
Keputusan Moskow memberikan persetujuan sebelum selesainya uji klinis tahap tiga, telah menimbulkan keprihatinan di antara para ahli.
Apalagi hanya sekitar 10 persen dari uji klinis yang sukses dan beberapa ilmuwan takut Moskow hanya mengejar prestise ketimbang keselamatan.
Namun Putin dan pejabat lain mengatakan vaksin itu benar-benar aman.
Bahkan Putin mengatakan salah satu putrinya telah ikut menjadi sukarelawan dalam uji klinis.
"Saya tahu cara kerjanya cukup efektif, membentuk imunitas yang kuat, dan saya ulangi, ia telah lulus semua tahap yang diperlukan," kata Putin kepada sebuah pertemuan pemerintah.
Kirill Dmitriev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia yang mendanai proyek tersebut, mengharapkan vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, akan diproduksi massal pada akhir tahun.
Pejabat pemerintah mengatakan vaksin akan diberikan kepada tenaga medis, dan kemudian kepada guru, secara sukarela pada akhir bulan ini atau di awal September 2020.
Setelah itu semua warga Rusia diperkirakan akan dimulai pada Oktober 2020.
Kirill Dmitriev mengatakan Rusia sudah menerima permintaan luar negeri untuk 1 miliar dosis.