Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bencana Besar Diplomatik Timpa Amerika di Sidang Dewan Keamanan PBB

Proposal perpanjangan embargo ke Iran yang disodorkan Washington, ditolak mentah-mentah. AS hanya didukung Republik Dominika.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Bencana Besar Diplomatik Timpa Amerika di Sidang Dewan Keamanan PBB
AFP
ILUSTRASI - Foto menunjukkan Dewan Keamanan PBB saat bersidang beberapa tahun lalu, menetapkan batas ekspor produk minyak olahan ke Korea Utara pada 500.000 barel per tahun 

Dua pokok alasannya, terkait masalah Hong Kong dan Xinjiang. Kedua soal ini sesungguhnya problem domestikChina, dan menyangkut masalah kedaulatan internal.

AS juga menghadang ekspansi bisnis telekomunikasi 5G oleh Huawei , memaksa penjualan aplikasi Tiktok dan WeChat  ke perusahaan AS.

Ke Rusia, Washington berusaha keras menjegal megaproyek pipanisasi gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Eropa. Jerman sudah menyatakan tetap pada pendiriannya.

 Sikap agresif AS ke Rusia itu bisa disebut contoh lain pembajakan bisnis, merusak hubungan ekonomi dan hukum internasional.

Filian Cunningham pesimistis, pertemuan pimpinan 5 negara anggota tetap DK PBB itu akan menemukan solusi menyeluruh.

Baginya, negara nakal terbesar di planet ini adalah AS, yang memiliki masalah bawaan terkait pengjormatan terhadap hukum internasional.

Sejak di tangan Trump, AS keluar dari Konvensi Paris tentang Prubahan Iklim Global. Keluar dari Unesco dan WHO.

Berita Rekomendasi

Trump menarik sepihak dari traktat nuklir jarak menengah dengan Rusia. Keluar dari kesepakatan bersama nuklir Iran (JCPOA).

Karena itu, Cunningham berpendapat, jika AS bisa berperilaku sesuai hukum dan sesuai piagam PBB, sebagian besar ketegangan dunia akan segera berhenti.

Rakyat AS saat ini menghadapi momen istimewa, Pilpres yang akan digelar 3 November 2020. Energi terbesar Trump dan partai-partai di AS akan diarahkan menuju ke sana.

Meski belum ditetapkan, dua pasang bakal kandidat akan bertarung. Trump tetap bersama Mike Pence. Penantangnya Joe Biden dan Kamala Devi Harris, yang baru saya dipilih Biden pekan lalu.

Demokrat akan menuntaskan konvensinya pekan ini, dan akan menetapkan pasangan calon yang akan diusungnya di Pilpres nanti.

Bagi Fillian Cunningham, Trump- Pence, atau Biden- Harris, sama-sama bukan pilihan.

“Hal terkutuk adalah tidak ada pilihan yang akan membuat Amerika menjadi negara yang taat hukum,” katanya.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/Euronews.com/Aljazeera.com/xna) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas