Bu Guru Jatuh Cinta kepada Muridnya, Sering Kirim Foto Bugil
Di sidang, pelaku mengaku bersalah atas tuduhan membujuk anak melakukan aktivitas seksual, menyerang orang yang berusia di bawah 16 tahun.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Seorang guru di Australia dilaporkan mencium anak sekolah berumur 14 tahun, dan mengiriminya foto bugil serta menyentuhnya secara tak pantas.
Perempuan berusia 26 tahun asal Hunter Valley, New South Wales, berkenalan dengan remaja itu melalui media sosial sebelum mereka bertukar foto.
Berdasarkan fakta yang terkumpul, si guru berciuman dengan remaja 14 tahun baik di kelas maupun taman, dilansir AAP via Daily Mail Rabu (19/8/2020).
Di sidang, pelaku mengaku bersalah atas tuduhan membujuk anak melakukan aktivitas seksual, menyerang orang yang berusia di bawah 16 tahun.
Baca: Diduga Kelainan Seksual, Duda di Sumatera Curi Celana Dalam dan Bra di Jemuran untuk Dikoleksi
Kemudian dia juga mengaku bersalah atas dakwaan secara sengaja menyentuh anak antara umur 10 hingga 16 tahun dengan tidak pantas.
Jaksa Penuntut Kristy Mulley menyatakan, tidak ada hukuman yang lebih pantas selain dipenjara secara penuh atas perbuatan pelaku.
"Masyarakat tidak bisa menoleransi guru di segala gender yang melakukan hubungan seksual dengan muridnya," jelas Jaksa Mulley.
Mulley menerangkan, hanya dalam waktu sepekan setelah mereka berkenalan, perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu mengirim foto bugil.
Hubungan mereka berlanjut dengan pelaku mengajak anak sekolah itu ke taman saat musim liburan, di mana mereka kembali berciuman.
Pengacara guru itu, John O'Sullivan, menerangkan perbuatan kliennya itu didasarkan masalah kejiwaan di mana dia "butuh perhatian" dari pria.
Pembelaan O'Sullivan sama dengan pernyataan Mulley, di mana pengadilan menganggap bahwa pelaku tidak sedang mencari gartifikasi seksual.
O'Sullivan melanjutkan, dia meminta hakim di Pengadilan Distrik Newcastle agar tidak menjatuhkan hukuman penjara kepada kliennya.
Dia menerangkan saat ini si pelaku tengah menjalani perawatan, di mana dia tidak bisa mendapatkannya jika harus menghabiskan waktu di penjara.
Proses rehabilitasi kliennya tersebut disebut berjalan lancar. "Dia tak hanya kehilangan pekerjaan. Seluruh kariernya hancur," kata dia.
Pelaku dilaporkan bakal menghadapi sidang pembacaan vonis pada 4 September.