Eks Dirut CIA, FBI, NSA dari Partai Republik Beramai-ramai Kampanyekan Tolak Trump Pilih Joe Biden
Ada pejabat intelijen dan keamanan nasional pada masa pemerintahan Ronald Reagen, George HW Bush, George W Bush, dan era Donald Trump.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Bob Tutle, pejabat di era Ronald Reagen dan Dubes AS untuk Inggris di bawah George W Bush, mengecam Trump tak berkutik saat pandemi virus corona menerjang Amerika.
“Dia terlampau narsis. Dia liar, dia manusia tak berguna, Presiden AS paling buruk sepanjang sejarah,” kata Tuttle kepada Reuters.
Tokoh kelompok lain, James Glassman, pejabat Kemenlu era George W Bush, menuduh Trump menciptakan kekacauan global.
“Lemahnya kepemimpinan menimbulkan kematian 170 ribu penduduk negeri kita ini,” kata Glassman. “Ini tak termaafkan bagi negeri yang memiliki para pakar kesehatan terbaik di dunia,” lanjutnya.
Kelompok ini sedang mempersiapkan berkas gugatan ke pemerintah Trump, terkait ketidakmampuan Trump menjalankan tugas sebagai pemimpin negara.
Trump dinilai menimbulkan persepsi pesimistis terhadap Amerika. Kebijakan-kebijakan terhadap imigran juga dinilai negatif.
Jumat ini, kelompok 70 eks pejabat AS dari Republik, akan meluncurkan situs “Defending Democracy Together”, untuk memayungi kelompok-kelompok antiTrump.
Tokoh-tokoh teras Republik lain yang pengaruhnya masih cukup kuat, juga telah melabuhkan dukungan ke Biden, dan menolak Trump.
Ada Jenderal Collin Powell, mantan Kepala Staf Gabungan AS era George W Bush dan memimpin perang Teluk I. Ia juga Menteri Luar Negeri era George HW Bush.
Presiden George HW Bush juga pernah mengecam Trump sebagai pemimpin yang gagal. Ia memuji Biden sebagai pilihan rakyat AS paling masuk akal. (Tribunnews.com/Reuters/xna)