Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump Serang Joe Biden: China Sangat Ingin Dia Menangkan Pilpres AS

Donald Trump berjanji akan membuat AS lebih baik jika terpilih lagi menjadi presiden, hingga tuding Joe Biden komplotan China.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Donald Trump Serang Joe Biden: China Sangat Ingin Dia Menangkan Pilpres AS
JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. 

Diketahui, Mary Trump, seorang psikolog klinis berlisensi, terbuka dalam ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pamannya.

Oleh karena itu, ia menggunakan pengetahuan tentang masa kecilnya untuk menggambarkan potret yang lebih luas mengenai sang paman yang kini menjadi Presiden AS.

Keluarga besar Donald Trump berusaha melarang peredaran buku tersebut.

Namun, CNN memperoleh salinan buku itu pada Selasa (7/7/2020) lalu.

Baca: Trump Tuduh WHO Boneka China, PBB Umumkan Amerika Serikat Keluar dari WHO Mulai 6 Juli 2021

Baca: Kembali Tuai Kontroversi, Donald Trump Mengklaim 99 Persen Covid-19 di AS Tidak Berbahaya

Ada beberapa klaim mengejutkan yang ditulis Mary Trump tentang Donald Trump.

Beberapa di antaranya yakni figur ayah presiden AS yang sosiopat, hingga upaya curang Donald Trump demi lolos ujian masuk universitas.

Berikut lima klaim tentang Donald Trump dalam buku yang ditulis Mary Trump, dilansir CNN:

Berita Rekomendasi

1. Figur ayah Donald Trump

Dalam buku itu, Mary Trump membeberkan disfungsi keluarga Trump, yakni perlakuan ayah Donald Trump, Fred Trump Sr., kepada anak-anaknya.

Hubungan antara Donald Trump dan ayahnya, dianggap menjadi elemen yang rumit dan menentukan dari persona publik dan pribadinya.

Fred Trump Sr. dipandang sebagai figur ayah yang 'sosiopat', membatasi kemampuan Donald Trump untuk mengembangkan dan mengalami seluruh spektrum emosi manusia.

Mary Trump menggambarkan ayah dan anak yang terkunci dalam perang psikologis yang mendalam.

Buku
Buku "Too Much and Never Enough" karya Mary L. Trump. (Simon & Schuster)

"Dengan membatasi akses Donald ke perasaannya sendiri dan banyak di antaranya tidak dapat diterima, Fred memutarbalikkan persepsi putranya tentang dunia dan merusak kemampuannya untuk hidup di dalamnya," tulis Mary.

Keponakan Donald Trump tersebut menggambarkan sang paman sebagai sesuatu yang mewakili impian kakeknya sejak lama, tetapi tidak tercapai.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas