Pasutri di India Dipaksa 'Jual' Bayinya ke Rumah Sakit karena Tak Mampu Bayar Persalinan Rp7 Juta
Pasangan suami istri dipaksa "menjual" bayi mereka kepada pihak rumah sakit dikarenakan mereka tidak mampu membayar biaya persalinan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
Hakim distrik Prahbu N Singh mengatakan dugaan 'penjualan' akan diselidiki dan 'tindakan yang sesuai' akan diambil.
Diyakini berapa bayi yang dirawat di rumah sakit tersebut nantinya akan 'dijual' kepada pasangan yang ingin mengadopsi anak.
Seorang aktivis hak anak mengatakan kepada Times of India bahwa 'penjualan' yang dituduhkan tidak memenuhi persyaratan hukum untuk diadopsi.
Pemerintah India sebelumnya telah memperingatkan adanya 'perdagangan bayi' yang bisa mengurangi jumlah anak yang diadopsi secara sah.
Banyak keluarga telah menanti untuk waktu yang lama untuk mengadopsi seorang anak.
Disebutkan jumlah orang tua yang mau mengadopsi melebihi jumlah anak yang tersedia, yaitu sebanyak tujuh banding satu.
Secara terpisah, Rajasthan India bulan ini meluncurkan upaya baru untuk menghentikan anak-anak yang lebih tua diperdagangkan melintasi perbatasannya untuk menjadi pekerja anak.
Negara bagian itu terkenal dengan industri kerajinan tangannya.
Pihak berwenang khawatir tentang peningkatan pekerja anak karena lockdown virus corona mulai dilonggarkan.
Mempekerjakan siapa pun yang berusia di bawah 15 tahun di India adalah ilegal.
Namun anak-anak diizinkan untuk mendukung bisnis keluarga di luar jam sekolah.
Para aktivis mengatakan ketentuan ini dapat dieksploitasi secara luas oleh pengusaha dan pedagang manusia.
Polisi dan petugas transportasi telah diberitahu untuk memverifikasi pergerakan setiap anak untuk mencegah perdagangan pekerja anak dari negara bagian yang lebih miskin.
Kasus Serupa: Oknum Bidan di Tulungagung Jual Bayi 6 Pasiennya yang Tak Mampu Bayar