Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasutri di India Dipaksa 'Jual' Bayinya ke Rumah Sakit karena Tak Mampu Bayar Persalinan Rp7 Juta

Pasangan suami istri dipaksa "menjual" bayi mereka kepada pihak rumah sakit dikarenakan mereka tidak mampu membayar biaya persalinan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pasutri di India Dipaksa 'Jual' Bayinya ke Rumah Sakit karena Tak Mampu Bayar Persalinan Rp7 Juta
via Daily Mail
Shiv Charan dan istrinya Babita 

Kasus dugaan jual beli bayi karena orang tua tak mampu bayar juga terjadi di Indonesia, tepatnya di Tulungagung.

Dilansir Surya.co.id, kasus yang terjadi pada bulan Maret itu diungkap Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia.

Menurut informasi yang didapatkan oleh AKBP Eva Guna Pandia, sudah ada enam korban yang berkaitan dengan bidan K beralamat di Kecamatan Besuki, Tulungagung.

Namun, AKBP Eva Guna Pandia tak bisa berbicara panjang lebar lantaran dugaan kasus keterlibatan bidan K jual bayi pasien ditangani Polda Jatim.

Hanya saja, AKBP Eva Guna Pandia mengakui membantu proses penangkapan yang dilakukan oleh anggota Polda Jatim.

"Jadi ada pasien melahirkan, karena dari keluarga tidak mampu maka disarankan untuk menjual anaknya," ungkap EG Pandia.

Baca: Total Pasien Positif Corona Jadi 227 Orang, 11 Sembuh, 19 Meninggal, Ini Sebaran Wilayahnya

Baca: Update 18 Maret KBRI: Total Ada 11 WNI di Singapura Positif Virus Corona

Baca: Ada Corona, Lion Air Group Batalkan Penerbangan dari dan ke Malaysia untuk Sepekan

Papan nama bidan K yang ada di rumahnya sudah diturunkan.

Berita Rekomendasi

Menurut warga sekitar, praktik K sudah lama sepi meski memasang papan nama.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Bambang Triono mengakui, bidan K sempat lama tidak masuk kantor.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia. (
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia. (SURYA.co.id/David Yohanes)

Namun Bambang mengaku tidak tahu alasan pastinya, karena belum mendapat laporan resmi dari kepala Puskemas.

Dari laporan lisan, K tidak masuk kerja kerja karena kemo terapi di Surabaya.

"Tapi hari ini sudah masuk kerja seperti semula," ucap Bambang.

Kesaksian tetangga

Sementara itu, info yang didapat, bidan K berstatus PNS ini ditangkap di tempat kerjanya.

Karena itu warga sekitar juga tidak tahu apa yang terjadi dengan bidan K.

"Memang sudah lama tidak kelihatan di rumah, tapi kami juga tidak tahu apa yang terjadi," ucap seorang tetangga bernama Siti Patonah, Rabu (18/3/2020).

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas