Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden

Presiden Joko Widodo telah disebut sebagai sosok yang " kontradiksi", namun pengertian ini tidak selalu buruk.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara penurunan bendera Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepak terjang Presiden Joko Widodo/Jokowi dari pengusaha mebel menjadi pemimpin negara mengundang penelitian oleh peneliti di Australia.

Hasil penelitian menyebut, Jokowi sebagai sosok kontradiksi. Jokowi juga disebut belum mencerminkan sebagai presiden, pemimpin negara, tapi masih di level wali kota.

Presiden Joko Widodo telah disebut sebagai sosok yang " kontradiksi", namun pengertian ini tidak selalu buruk.

Ben Bland, Direktur Program Asia Tenggara di lembaga Lowy Institute menjelaskan hal tersebut kepada ABC Indonesia soal buku terbarunya berjudul 'Man of Contradictions - Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia'.

Baca: Shinzo Abe Mundur, Jokowi Sampaikan Ini di Twitter

Dalam 6 bab buku setebal 180 halaman ini, Ben memaparkan bagaimana "seorang pembuat mebel" berhasil menangkap imajinasi bangsa Indonesia tentang sosok pemimpin yang diidam-idamkan, namun juga penuh "kontradiksi".

"Kontradiksi tidak sepenuhnya konsep yang negatif, tapi menyiratkan Jokowi sedang bertarung untuk mendamaikan banyak persoalan," ujar Ben.

Ben menjabarkan bagaimana Jokowi mengejar mimpi-mimpi ekonomi, memposisikan dirinya di tengah pergulatan demokrasi dan otoritarianisme, serta di panggung internasional.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan Jokowi telah mencapai sejumlah pencapaian, kebanyakan di bidang infrastruktur dan kebijakan lain yang terfokus pada ekonomi.

Ben mengakui jika sosok Jokowi adalah pemimpin yang populer, kembali terpilih dengan suara mayoritas yang naik serta memiliki banyak modal politik.

"Pertanyaan saya adalah bagaimana ia memanfaatkan itu? Ia terus mengatakan ingin mendorong Indonesia melewati reformasi, tapi sejauh ini ia sangat berhati-hati," ujarnya kepada ABC Indonesia.

Sejumlah 'kontradiksi'

Jokowi Dalam bukunya, Ben menyebutkan "setelah mengamati dari dekat, terlihat bahwa semakin lama Jokowi berada di istana [sebagai presiden], maka semakin pudar pula janji-janjinya."

Dikatakan, begitu memasuki periode kedua, sosok yang sebelumnya menawarkan diri bukan bagian dari elit politik, telah berubah menjadi elit yang membangun dinasti politiknya sendiri.

"Sosok yang pernah dipuja karena reputasinya yang bersih, malah telah memperlemah lembaga pemberantasan korupsi, memicu aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar," tulis Ben.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas