Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Alasan Normalisasi Hubungan Israel-UEA & Bahrain, Tetap Lanjut Walau Dinilai Khianati Palestina

Pada Selasa ini, delegasi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) akan menandatangani perjanjian perdamaian.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Lima Alasan Normalisasi Hubungan Israel-UEA & Bahrain, Tetap Lanjut Walau Dinilai Khianati Palestina
Via Sky News
Benjamin Netanyahu dari Israel dan Salman bin Hamad Al Khalifa dari Bahrain: Bahrain akan Normalisasi Hubungan Diplomatik dengang Israel 

Rencana "Deal of the Century (Kesepakatan Abad Ini)" dari Trump untuk membuat perdamaian antara Israel dan Palestina bukanlah permulaan.

Tapi "Abraham Accords", sebutan perjanjian Israel-UEA, adalah perubahan signifikan dalam keseimbangan kekuatan di Timur Tengah dan disajikan oleh Gedung Putih sebagai kudeta kebijakan luar negeri yang besar.

4. Palestina Merasa Dikhianati

Tentu saja normalisasi ini menjadi pukulan besar bagi Palestina, yang bertahun-tahun hidup di bawah kudeta Israel.

Warga Palestina mengutuk "Abraham Accords" sebagai bentuk pengkhianatan.

Perjanjian baru itu melanggar konsensus Arab lama yakni harga hubungan normal dengan Israel adalah kemerdekaan bagi Palestina.

Tapi kini Israel semakin kuat dengan adanya UEA dan Bahrain, sedangkan Palestina masih berada di bawah tekanan pendudukan di Yerussalem Timur dan Tepi Barat.

Baca: Warga Palestina Berunjuk Rasa Menentang Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel

Baca: Raja Salman: Arab Saudi Ingin Solusi yang Adil dan Permanen untuk Palestina

Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain
Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain "memalukan". (SAID KHATIB / AFP)
Berita Rekomendasi

Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa de facto UEA, mengatakan bahwa kesepakatannya dengan Israel untuk menghentikan aneksasi sebagian besar Tepi Barat Palestina.

PM Netanyahu nampaknya mundur dari keinginan mencaplok Tepi Barat, setidaknya sementara ini karena tekanan internasional yang kuat.

Kekahwatiran Palestina makin menjadi-jadi setelah Bahrain ikut menormalisasi hubungan dengan Israel.

Sebab hal itu tidak akan terjadi tanpa persetujuan Arab Saudi, dan mirisnya Arab Saudi merupakan penulis rencana perdamaian Arab yang menuntut perdamaian Palestina.

5. Iran Turut Mengecam Perjanjian Normalisasi

Para pemimpin Iran mengecam perjanjian normalisasi Israel-UEA dan Bahrain.

Perjanjian "Abraham Accords" membuat Iran semakin tertekan.

Sanksi dari Trump sudah menyebabkan penderitaan ekonomi yang nyata ditambah kabar normalisasi ini.

Pangkalan udara Israel jaraknya jauh dari Iran.

Sedangkan UEA berada tepat di seberang perairan Teluk.

Itu akan menjadi sangat penting jika ada pembicaraan kembali tentang serangan udara terhadap situs nuklir Iran.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas