Gadis 16 Tahun Korban Pemerkosaan Melahirkan di Tangga Kantor Polisi, Lapor saat Sudah Hamil 9 Bulan
Seorang gadis korban pemerkosaan melahirkan seorang bayi di dalam kantor seorang petugas polisi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis korban pemerkosaan melahirkan seorang bayi di dalam kantor seorang petugas polisi.
Dilansir Tribunnews.com dari Gulf News, Kamis (24/9/2020), kejadian tersebut terjadi di Bihar, India.
Awalnya, gadis tersebut pergi ke kantor polisi untuk mengadukan pemerkosaan yang terjadi padanya.
Namun, saat itu, gadis tersebut telah hamil 9 bulan.
Gadis belia tersebut akhirnya melapor ke polisi lantaran gagal mendapatkan keadilan dari pengadilan desa setempat.
Insiden itu terjadi di distrik Kishanganj, India.
Saksi mata mengatakan, korban berusia 16 tahun yang hamil sembilan bulan perlahan-lahan menaiki tangga menuju kantor pengawas polisi distrik Kishanganj saat malam hari.
Namun, ia tiba-tiba mengalami sakit dibagian perut, dan rupanya akan bersalin.
Akhirnya, gadis tersebut melahirkan bayi tepat di tangga.
Saat kejadian petugas polisi wanita menutupi gadis tersebut menggunakan pakaian mereka untuk memberinya privasi dan merawat bayinya.
Lantas, ambulans dipanggil dan ibu serta bayinya dilarikan ke rumah sakit pemerintah setempat dan dokter mengatakan keduanya baik-baik saja.
Polisi telah mendaftarkan kasus berdasarkan pengaduan korban dan sedang melakukan razia untuk menangkap pemerkosa yang melarikan diri.
Baca: Polisi Amankan 6 Pria & 1 Wanita Terkait Pemerkosaan Mahasiswi di Makassar, Berikut Kronologinya
Baca: Berawal dari Tilang ABG Pontianak Jadi Korban Pencabulan Polisi, Begini Kronologinya
“Saya hadir di kantor saat korban pemerkosaan melahirkan. Saya telah memerintahkan polisi untuk mendaftarkan kasus terhadap terdakwa serta anggota pengadilan desa setempat yang mencoba menutup-nutupi kasus tersebut,” kata inspektur polisi distrik setempat Kumar Ashish.
Pejabat polisi tersebut mengatakan seluruh keluarga terdakwa melarikan diri tetapi mereka akan segera ditangkap.
"Seandainya korban melaporkan hal itu lebih awal, tindakannya sudah diambil," kata pejabat itu.