Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahathir Pertanyakan Dukungan Mayoritas Pemerintahan Muhyiddin, Tantang Kalahkan Mosi Tidak Percaya

Mahathir Mohamad mengatakan PM Muhyiddin Yassin perlu membuktikan bahwa dia masih memiliki dukungan mayoritas untuk tetap menjadi PM Malaysia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mahathir Pertanyakan Dukungan Mayoritas Pemerintahan Muhyiddin, Tantang Kalahkan Mosi Tidak Percaya
MOHD RASFAN / AFP
Muhyiddin Yassin (kiri) dan Mahathir Mohamad (kanan) berbicara sebelum konferensi pers dengan anggota partai oposisi di Kuala Lumpur pada 4 Maret 2016. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan PM Muhyiddin Yassin perlu membuktikan bahwa dia masih memiliki dukungan mayoritas untuk tetap menjadi PM Malaysia.

Mahathir mengatakan klaim petinggi oposisi sekaligus Presiden PKR Anwar Ibrahim soal memiliki dukungan mayoritas dari Parlemen untuk menjadi PM bukanlah persoalan pokok.

Dilansir Malay Mail, Mahathir mengatakan dia selalu yakin bahwa Muhyiddin tidak pernah mengantongi dukungan mayoritas di Parlemen. 

Meskipun Muhyiddin diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Maret silam.

Baca: Mahathir Mohamad Tunggu Realisasi Klaim Anwar Ibrahim Soal Dukungan Parlemen

Baca: Berusaha Digulingkan Oposisi yang Dipimpin Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih Perdana Menteri Anda

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad telah dites negatif untuk Covid-19. Tetapi Mahathir Mohamad masih diamati dalam karantina 14 hari di rumahnya.
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad telah dites negatif untuk Covid-19. Tetapi Mahathir Mohamad masih diamati dalam karantina 14 hari di rumahnya. (Shafwan Zaidon)

"Publik tahu bahwa mayoritas yang diperintahkan Muhyiddin sebelumnya sempit, hanya antara satu atau dua anggota parlemen."

"Jadi, jika satu atau dua anggota parlemen Umno menarik dukungannya, Muhyiddin akan kehilangan mayoritasnya," kata Mahathir.

Pada Mei lalu, Mahathir berhasil mengajukan mosi tidak percaya pada Muhyiddin.

Kamis (24/9/2020) ini, mantan PM ini kembali menegaskan kesimpulannya bahwa Muhyiddin tidak bisa mengklaim punya dukungan mayoritas.

Berita Rekomendasi

Pernyataan ini muncul setelah Ketua Barisan Nasional Ahmad Zahid Hamidi dan beberapa anggota parlemen koalisi mendukung ide Anwar Ibrahim menjadi PM menggantikan Muhyiddin.

Mahathir menilai krisis ini bermula karena Muhyiddin menolak pengecekan tingkat dukungan padanya oleh mosi tidak percaya.

Hingga saat ini, mayoritas Muhyiddin didasarkan pada margin dua suara yang berhasil dikeluarkan oleh Perikatan Nasional (PN) dan menggantikan Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof sebagai Ketua bersama dengan para wakilnya.

"Jika Muhyiddin berhasil mengalahkan mosi tidak percaya, maka masalah dukungan mayoritasnya tidak akan muncul lagi," tambah Mahathir.

Muhyiddin Yassin (kiri) dan Mahathir Mohamad (kanan) berbicara sebelum konferensi pers dengan anggota partai oposisi di Kuala Lumpur pada 4 Maret 2016.
Muhyiddin Yassin (kiri) dan Mahathir Mohamad (kanan) berbicara sebelum konferensi pers dengan anggota partai oposisi di Kuala Lumpur pada 4 Maret 2016. (MOHD RASFAN / AFP)

Baca: Istana Tegaskan Raja Malaysia Tunda Pertemuan dengan Anwar Ibrahim

Meski mosi tidak percayanya pada Muhyiddin terbukti, Mahathir tidak yakin Malaysia akan menggelar pemilihan umum.

Apalagi sedang dalam kondisi krisis kesehatan karena pandemi Covid-19.

Manurutnya pengganti PM bisa diputuskan melalui mosi tidak percaya di Parlemen.

Presiden Warisan Datuk Seri Shafie Apdal telah mengajukan mosi seperti itu untuk mendampingi Mahathir, tetapi Ariff menolaknya dengan alasan bahwa itu tidak konstitusional.

Sementara itu mosi Mahathir secara teknis tetap berada dalam agenda parlemen.

Pemerintahan PN meletakkannya di urutan terakhir setelah semua persoalan pemerintahan.

Ini akan menghabiskan waktu sebelum mosi tidak percaya dapat mencapai DPR.

Dalam postingan di blog sebelumnya, Mahathir bersikeras bahwa penunjukan Muhyiddin sebagai perdana menteri tanpa pemilihan umum atau mosi percaya di Parlemen adalah tidak konstitusional.

Muhyiddin Tanggapi Klaim Anwar: Saya Masih PM Anda

Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, menegaskan bahwa dirinya masih menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Pernyataan ini dia lontarkan setelah muncul guncangan dari pemimpin oposisi, Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang mengklaim sebaliknya.

Dilansir Malay Mail pada Rabu (23/9/2020), Kepala Perikatan Nasional (PN) ini mengatakan bahwa negara mengikuti sistem ketatanegaraan. 

Pemerintahan pun masih dibentuk atas kebijakan Agong.

"Mungkin sebagian dari Anda masih bertanya-tanya apakah saya perdana menteri."

Baca: Mahathir Mohamad Tunggu Realisasi Klaim Anwar Ibrahim Soal Dukungan Parlemen

Baca: Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru 

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). PM Malaysia ini mengumumkan lockdown negaranya selama 2 minggu.
Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). PM Malaysia ini mengumumkan lockdown negaranya selama 2 minggu. (FAMER ROHENI / MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION / AFP)

"Saat saya berdiri di sini sebelum Anda malam ini, saya masih menjadi perdana menteri Anda," katanya dalam pidatonya pada rapat umum kampanye di Luyang, Rabu malam.

"Dia mengklaim memiliki mayoritas di Parlemen dan bahwa saya telah kehilangan dukungan mayoritas dan dia merasa dia memenuhi syarat untuk menjadi perdana menteri."

"Saya tidak akan menanyai dia. Tapi dia harus paham bahwa kita menjalankan sistem demokrasi parlementer, jadi kita harus menjunjung konstitusi sebagai dasar pengambilan keputusan," jelas Muhyiddin tanpa menyebut nama Anwar.

Muhyiddin mengatakan tidak akan mempertanyakan klaim Anwar untuk saat ini.

Sebab, menurutnya keputusan akhir berada di tangan Agong.

Baca: Muhyiddin Klaim Masih Menjabat Perdana Menteri Malaysia yang Sah

Sebelumnya, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengaku mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menggulingkan pemerintahan Muhyiddin.

Klaim itu belum terverifikasi karena dia tidak mengungkap jumlah pasti atau pihak mana saja yang mendukungnya.

Presiden PKR itu juga menambahkan bahwa dia sedang menunggu audiensi dengan Agong sebelum membocorkan rincian klaimnya tersebut.

Audiensi yang harusnya terjadi pada Selasa itu ditunda karena Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'Ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah sedang tidak sehat.

Yang di-Pertuan Agong sedang dirawat di National Heart Institute.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas