Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Dewi Soekarno dari Jepang Mengenai Pria Favoritnya

Menurut Dewi, punya uang memang baik, tetapi jika pria yang kita cintai, mengapa tidak mencari nafkah bersama?

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengakuan Dewi Soekarno dari Jepang Mengenai Pria Favoritnya
Istimewa
Dewi Soekarno dicium Presiden Soekarno sebelum naik mobil (kiri) dan buku terbarunya "30 nasihat (pengetahuan) bagi wanita dari Dewi Fujin." (kanan) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ratna Sari Dewi Soekarno atau biasa dipanggil Dewi Sukarno mengungkapkan pria favoritnya dalam buku terbarunya berjudul "30 Nasihat (pengetahuan) Bagi Wanita dari Dewi Fujin,"

"Inti dari pria favorit saya adalah pria yang memiliki selera yang baik, yang memiliki status sosial baik, dan memiliki penghasilan baik untuk menghidupi saya. Bagaimanapun itu saya seorang wanita. Bahkan jika saya pergi bersama ke suatu tempat, saya ingin seseorang yang tidak mengizinkan saya membayar bahkan satu yen," tulis Dewi dalam bukunya itu

"Lagi pula, jika saya membayarnya, itu seperti berjalan dengan majikan saya. Pria yang membayar uang dengan cerdas itu luar biasa. Lihatlah esensi seorang pria tanpa tertipu oleh uang."

"Ini akan menjadi masalah jika kita memiliki penghasilan terlalu sedikit, tetapi jika hanya fokus pada pendapatan dan kemajuan karir saja dan fokus pada tujuan "Tama no Koshi" (hanya kawin dengan pria kaya) maka kita akan kehilangan esensi dari seorang pria penting."

Ratna Sari Dewi Soekarno berfoto dengan Presiden Soekarno.
Ratna Sari Dewi Soekarno berfoto dengan Presiden Soekarno. (Istimewa)

"Pasti banyak orang baik yang berhasil dalam satu hal. Tapi, meskipun sekarang tidak bagus, saya memiliki sukacita karena percaya bahwa orang ini akan menjadi saingan besar di masa depan," tulis wanita yang lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, Kekaisaran Jepang pada 6 Februari 1940 itu.

Menurut Dewi, punya uang memang baik, tetapi jika pria yang kita cintai, mengapa tidak mencari nafkah bersama?

BERITA REKOMENDASI

"Saat mengalami kesulitan bersama, hemat uang bersama dan besarkan anak bersama. Pernikahan yang memiliki kemitraan yang kuat dan selaras satu sama lain jauh lebih bahagia daripada pernikahan yang hanya memiliki uang. Jangan tertipu oleh uang di depan Anda. Sangat menyenangkan bisa bersama pria ini. Anda dapat berbagi masa depan dengan orang ini," demikian nasihat Dewi.

Jika berpikir demikian, pria itu adalah "orang baik" dan senang sekali bagi wanita untuk menjadi wanita pilihan dari "pria baik".

Dewi juga mengingatkan soal pinjam meminjam uang.

Baca: Sebelum Menikahi Presiden Soekarno, Dewi Soekarno Pernah Berjanji akan Menikah dengan Pria Jepang

"Kadang-kadang, ada penipu yang berbicara dengan fasih tentang masa depan mereka, tetapi dalam hal ini saya pikir akan ada pembicaraan tentang meminjamkan dan meminjam uang. Ketika itu terjadi, itu benar-benar keluar!"

"Pria yang menghargai diri sendiri dan pemalu tidak pernah meminjam uang dari wanita untuk alasan apa pun! Selain itu, wanita tidak boleh meminjamkan uang kepada pria. Yang terburuk adalah Anda tidak dapat memutuskan hubungan Anda jika Anda tidak membayar! Hal seperti itu bukanlah cinta. Hati-hati, itu berbahaya."


Bagaimana mengidentifikasi pria yang baik?

"Anda dapat mengetahui apakah Anda orang baik atau jahat dengan percakapan kencan dan pertukaran email biasa. Ketika saya masih muda, saya biasa mengamati indera dan pikiran orang tersebut dalam buku yang saya baca. Saya akan mendapat masalah jika saya hanya membaca manga (tertawa). Sekarang, film yang disukai pria itu akan menjadi petunjuk yang bagus," jelas Dewi.

PM Jepang Shinzo Abe di acara Sakura miru kai, awal April 2019 bersama Dewi Soekarno.
PM Jepang Shinzo Abe di acara Sakura miru kai, awal April 2019 bersama Dewi Soekarno. (Foto Toyo Keizai)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas