Anak Perempuannya Dipaksa Sunat, Keluarga Irak Terbang Pakai Jet Pribadi ke Jerman Cari Suaka
Satu keluarga asal Irak mencari suaka atau ingin mengungsi ke Jerman. Anehnya, mereka terbang menggunakan jet peribadi dan paspor diplomatik palsu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Setelah semuanya terungkap, anak berusia 12 tahun di keluarga itu berbicara pada polisi.
Dengan Bahasa Inggris yang terbata-bata, dia menjelaskan bahwa keluarganya mencari suaka di Jerman.
Mereka kemudian diwawancarai penerjemah.
Terungkap bahwa keluarga itu kabur dari kakek yang memaksa anak perempuan mereka untuk disunat.
Sunat untuk anak perempuan dilarang di Inggris dan sebagian besar Eropa.
Baca juga: Tiga Roket Hantam Sasaran Dekat Pangkalan AS di Irak Utara
Baca juga: Mitos Pantangan Makan Daging pada Laki-laki setelah Sunat, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah
Namun tradisi ini masih dilakukan di beberapa daerah di Irak, termasuk Provinsi Erbil dan Sulaimaniyah yang dikuasai Kurdi.
Demi melarikan diri dari sang kakek, keluarga itu mengaku telah menjual semua harta benda mereka senilai Rp 1,1 miliar di Irak.
Uang itu diberikan kepada oknum yang bisa memasukkan mereka ke Jerman dengan ilegal.
Diyakini keluarga tersebut berencana untuk bersembunyi di Jerman setelah masuk dengan paspor palsu.
Pasutri bernama Shwana (49) dan Basoz (44) diperkirakan berasal dari daerah mayoritas Kurdi di Irak utara.
Mereka mungkin percaya, memasuki Jerman secara ilegal adalah satu-satunya pilihan karena wilayah Irak yang dikuasai Kurdi relatif stabil.
Polisi federal Jerman membawa keluarga itu ke pusat pemrosesan di Bavaria, kasus tersebut sekarang akan ditangani oleh otoritas imigrasi.
Namun mereka juga terancam hukuman lima tahun penjara karena memalsukan dokumen dan satu tahun untuk percobaan tinggal ilegal di Jerman, kata media lokal.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)