Cerita Kepala Sekolah yang 'Nyambi' Jadi Driver Ojol
Hajie Aedil yang mengemban sebagai kepala sekolah sejak 2017 ini juga mengatakan, jadwal pembangunan seharusnya sudah dimulai.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Seorang kepala sekolah rela mengerjakan pekerjaan sampingan alias nyambi sebagai driver ojek online (ojol).
Kepala sekolah yang karib disapa Haji Aedil Mat ini rupanya rela menjadi driver ojol untuk mencari tambahan dana pembangunan Sekolah Menengah Agama (SAM) Jeram Kuala Selangor, Malaysia.
Di mana kekurangan dananya yakni sebesar RM 362.000.
Dilansir dari Sinar Harian, kisah pria berusia 53 tahun ini pun menjadi viral di sosial media.
Tentu saja langsung banyak mendapatkan perhatian positif dari warganet.
Baca juga: Viral Emak-emak Nekat Lawan dan Bentak Petugas Saat Razia Masker, Ngaku Istri Jaksa
Berbagai komentar positif diberikan kepadanya termasuk pihak sekolah yang serius dengan misi dana sumbangan infrastruktur sekolah.
Haji Aedil mengatakan dampak dirinya menjadi driver Grab pun ternyata berdampak pada semua.
“Saat foto itu tersebar, banyak orang yang bertanya begitu banyak sehingga saya tidak sempat menjawab satu per satu," ujarnya.
"Sejauh ini, kami berhasil mengumpulkan RM 167.000 sejak 30 September 2020 dan akan mengintensifkan upaya untuk mencari dana yang cukup," imbuhnya lagi.
Hajie Aedil yang mengemban sebagai kepala sekolah sejak 2017 ini juga mengatakan, jadwal pembangunan seharusnya sudah dimulai.
Namun karena pandemi virus corona (Covid-19) menambah kendala lain, maka harus melewati tanggal untuk diumumkan dalam dua bulan.
“Meski begitu, kami bersyukur sudah ada persetujuan yang diperlukan dan menunggu proses selanjutnya. InsyaAllah jika nanti diselesaikan, aula terbuka ini akan bermanfaat bagi 825 siswa sekolah."
Saat ini untuk sementara, sekolah menggunakan surau sebagai tempat berkumpulnya sementara.
Aula terbuka akan memiliki banyak kegunaan, termasuk kegiatan ko-kurikuler dan sebagainya.
Karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi mengembangkan infrastruktur sekolah demi kemudahan dan kenyamanan anak meski hanya RM 1 saja.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)